Beranda Dasar Islam Aqidah Keutamaan Takut Kepada Allah Ta’ala

Keutamaan Takut Kepada Allah Ta’ala

0
Kaum muslimin melaksanakan shalat (theatlantic)

Salah satu sikap yang harus dimiliki oleh seorang muslim adalah rasa takut kepada Allah Ta’ala. Sungguh, takut kepada Allah Ta’ala merupakan salah satu ciri orang-orang yang beriman. Dengan sifat takut itu seseorang akan selalu berbuat baik dan beramal shalih.

Allah Ta’ala telah memuji orang yang mempunyai perasaan takut dan pengharapan pada-Nya dalam Al-Qur`an di banyak tempat.

Di antaranya adalah firman Allah Ta’ala,

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيْهِ الْقُلُوْبُ وَالْأَبْصَارُ

“Orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat). (QS. An-Nur: 37).

Allah Ta’ala juga berfirman tentang para nabi Alaihimusssalam,

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِيْنَ

Sungguh, mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami. (QS. Al-Anbiyaa`: 90).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata,

“Perasaan takut selamanya mengandung makna pengharapan, jika tidak demikian maka yang terjadi adalah sifat putus asa.

Demikian juga, pengharapan membutuhkan perasaan takut, jika tidak demikian maka merupakan suatu ketenangan.

Maka orang yang mempunyai perasaan takut dan pengharapan kepada Allah Ta’ala, mereka adalah orang-orang yang berilmu yang dipuji Allah Ta’ala.”

Ketika Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma minum air dingin, dia menangis. Lalu dia ditanya, “Apa yang membuat kamu menangis ?”

Dia menjawab, “Aku teringat firman Allah Ta’ala,

وَحِيلَ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ مَا يَشْتَهُونَ كَمَا فُعِلَ بِأَشْيَاعِهِمْ مِنْ قَبْلُ إِنَّهُمْ كَانُوا فِي شَكٍّ مُرِيبٍ

Dan diberi penghalang antara mereka dengan apa yang mereka inginkan sebagaimana yang dilakukan terhadap orang-orang yang sepaham dengan mereka yang terdahulu. Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) dalam keraguan yang mendalam. (QS. Saba`: 54).

Maka, aku mengetahui bahwa penghuni neraka tidak menginginkan sesuatu selain air. Allah Ta’ala berfirman,

وَنَادَى أَصْحَابُ النَّارِ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللهُ قَالُوا إِنَّ اللهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكَافِرِيْنَ

Para penghuni neraka menyeru para penghuni surga, “Tuangkanlah (sedikit) air kepada kami atau rezeki apa saja yang telah dikaruniakan Allah kepadamu.”

Mereka menjawab, “Sungguh, Allah telah mengharamkan keduanya bagi orang-orang kafir. (QS. Al-A’raaf: 50).

Setelah itu, Abdullah bin Umar menangis dengan kerasnya, sehingga dia jatuh sakit, dan para shahabat menjenguknya.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]

Berlanjut ke Keutamaan Takut Kepada Allah Ta’ala (Bagian 2)