Memasuki bulan Agustus 2024 dan suasana peringatan HUT ke-79 kemerdekaan Republik Indonesia, khutbah jumat kali ini mengambil tema Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan. Semoga khutbah Jumat kemerdekaan ini bermanfaat.
Daftar Isi
Khutbah Pertama dari Khutbah Jumat Kemerdekaan
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jamaah Jum’at hafidhakumullah,
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepada kita nikmat yang sangat banyak. Allah memberikan kita kesehatan, umur panjang, kesempatan, dan yang paling utama adalah nikmat iman dan Islam. Termasuk nikmat besar, kita hidup di alam kemerdekaan. Kini, 79 tahun sudah kita merdeka dari penjajahan.
Nikmat kemerdekaan ini perlu untuk kita syukuri. Sebab dengan syukur itulah, Allah akan mendatangkan keberkahan dan menambah nikmat-Nya.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7)
Bagaimana cara kita mensyukuri nikmat kemerdekaan ini?
1. Menyadari kemerdekaan adalah nikmat dari Allah
Pertama, kita perlu menyadari bahwa kemerdekaan ini adalah nikmat dari Allah. Bahkan termasuk nikmat yang besar. Bagaimana tidak, dalam kondisi terjajah, masyarakat muslim akan sulit untuk melaksanakan ibadah kepada Allah. Bahkan merasa tidak aman dalam menjalani kehidupan. Apalagi kehidupan sesuai dengan tuntunan Islam.
Para pejuang kemerdekaan dan pendiri bangsa ini menyadari sepenuhnya bahwa kemerdekaan ini adalah nikmat dan rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pengakuan ini tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”
Para pejuang kemerdekaan dan pendiri bangsa ini menyadari sepenuhnya, memang mereka berjuang bahkan mengorbankan nyawa, tetapi yang Kuasa menganugerahkan kemerdekaan adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Menyadari bahwa kemerdekaan adalah nikmat dari Allah, memudahkan kita untuk mensyukurinya. Sebagaimana Nabi Sulaiman memandang kekuasaan yang Allah berikan kepadanya.
هَٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
“Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QS. An Naml: 40)
Baca juga: Keutamaan Surat Al Kahfi
2. Beriman dan Bertaqwa kepada Allah
Jamaah Jumat a’azzakumullah,
Mensyukuri nikmat kemerdekaan ini, setiap muslim harus meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan keimanan dan ketaqwaan yang kuat, masyarakat akan selamat dari berbagai tipuan dunia yang menghancurkan. Mulai dari keyakinan yang melemahkan seperti syirik dan khurafat. Hingga kriminalitas dan kejahatan moral seperti korupsi, judi, minuman keras, narkoba, dan perzinaan.
Dengan keimanan dan ketaqwaan, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menganugerahkan keberkahan di negeri kita. Ini merupakan janji Allah yang pasti dan menjadi keniscayaan.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’raf: 96)
Baca juga: Khutbah Jumat Bulan Safar
3. Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Mensyukuri nikmat kemerdekaan, setiap muslim haruslah memiliki jiwa amar ma’ruf nahi munkar. Gunakan kemerdekaan itu untuk menciptakan sebuah kehidupan yang penuh dengan kebaikan dan semaksimal mungkin menekan kemungkaran.
Agar masyarakat damai, penuh nilai-nilai kebaikan, dan indahnya persaudaraan. Jangan membiarkan munculnya kemungkaran-kemungkaran yang menentang fitrah dan menjatuhkan derajat kemanusiaan, menzalimi orang lain, dan mendatangkan kemurkaan Allah. Sang Pemberi kemerdekaan.
Bangsa yang merdeka, haruslah menebarkan kebaikan untuk seluruh rakyatnya. Sehingga mereka merasa aman dan merdeka menjalankan kebenaran. Bangsa yang merdeka, juga harus memiliki kekuatan untuk mencegah terjadinya kezaliman dan kemungkaran.
الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (QS. Al Hajj: 41)
Baca juga: Khutbah Jumat Rabiul Awal
4. Mengisi kemerdekaan dengan pembangunan
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Mensyukuri nikmat kemerdekaan, sebuah bangsa harus mengisinya dengan pembangunan. Memakmurkan bumi sebagaimana peran manusia sebagai khalifatullah. Membangun untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Membangun dengan adil agar semua warga merasa sejahtera.
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menyukai sebuah bangsa yang merdeka serta para pemimpin yang berkuasa namun justru melakukan kerusakan di muka bumi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ
Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? (QS. Muhammad: 22)
Baca juga: Khutbah Jumat Rabiul Akhir
5. Mengundang Rahmat Allah
Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah,
Para pejuang kemerdekaan dan pendiri bangsa Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa kemerdekaan ini adalah rahmat dari Allah. Maka mengisi kemerdekaan, seharusnya juga melanjutkan kesadaran itu dengan mengundang rahmat Allah berikutnya.
Bagaimana caranya? Dengan melakukan amal-amal yang mendatangkan rahmat Allah, juga berdoa memohon rahmat-Nya.
Di antaranya adalah membiasakan shalat berjamaah dan memakmurkan masjid. Termasuk juga sholat Jumat seperti sekarang ini. Setiap kali masuk masjid kita dianjurkan berdoa:
اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
“Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmatMu untukku.” (HR. Muslim)
Masuk masjid dan memakmurkannya adalah amalan mendatangkan rahmat Allah. Saat masuk masjid kita juga memohon rahmat Allah.
أَقُوْلُ قَوْلِ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْاللَّهَ الْعَظِيْمِ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Baca juga: Amal Muslimah di Hari Jumat
Khutbah Kedua dari Khutbah Jumat Kemerdekaan
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Jamaah Shalat Jum’at hafidhakumullah,
Semoga dengan mengamalkan lima poin mensyukuri nikmat kemerdekaan ini, Allah melimpahkan rahmat dan berkah-Nya untuk negeri kita. Bangsa Indonesia. Menjadikan negeri ini penuh kebaikan dan keberkahan, serta mendapat ampunan-Nya. Baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur.
Mara marilah di akhir khutbah kedua ini kita berdoa memohon ampunan Allah, keberkahan dan kebaikan dunia serta kebaikan akhirat.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
< Khutbah Lainnya | Download versi PDF > |
Khutbah Jumat 2024 | Telegram BersamaDakwah |
Terimakasih sangat bermanfaat sekali
izin share
Mohon izin download
Mohon ijin dowload
Komentar ditutup.