Beranda Dasar Islam Fiqih Niat Mandi Idul Adha dan Tata Caranya

Niat Mandi Idul Adha dan Tata Caranya

0
mandi idul adha
ilustrasi (huffingtonpost)

Salah satu sunnah ketika idul adha adalah mandi. Namun, bukan mandi biasa. Bagaimana tata cara dan niat mandi idul adha? Kapan waktu melaksanakannya?

Baik yang beridul adha Rabu, 28 Juni 2023, maupun yang beridul adha Kamis, 29 Juni 2023, mandinya tetap sunnah. Tentu saja sesuai dengan kapan ia beridul adha, yakni 10 Dzulhijjah.

Baiklah, langsung saja kita masuk ke pembahasan. Kita mulai dari pengertian dan hukumnya. Lalu kita lanjutkan dengan niat, tata cara, serta waktu pelaksanaannya.

Pengertian Mandi Idul Adha

Mandi (الغسل) adalah meratakan air ke seluruh tubuh dengan cara tertentu. Mandi Idul Adha adalah meratakan air ke seluruh tubuh dengan niat dan cara tertentu sebelum berangkat Sholat Idul Adha.

Hukum Mandi Idul Adha

Mandi sebelum Sholat Idul Adha ini hukumnya sunnah. Bagi orang yang mengerjakannya, ia akan mendapatkan pahala. Sedangkan bagi orang yang tidak mengerjakannya, ia tidak berdosa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meneladankan, beliau mandi sebelum berangkat sholat Idul Adha. Demikian pula para sahabat biasa menjalankan sunnah ini.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. (HR. Ibnu Majah)

Baca juga: Doa Iftitah

Niat Mandi Idul Adha

Di dalam hadits, tidak ada lafal niat mandi idul adha. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mengerjakan ibadah dengan niat tanpa melafalkannya. Demikian pula para shahabat radhiyallahu ‘anhum.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam kitab Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan bahwa semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafalkan niat bukanlah syarat, tetapi menurut jumhur ulama hukumnya sunnah karena membantu hati dalam menghadirkan niat. Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak bersumber dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Nah, berikut ini lafadz niat mandi idul adha:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ الْأَضْحَى سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

(Nawaitul ghusla li iidil adha sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya:
“Aku niat mandi Idul Adha sebagai sunnah karena Allah Taála.”

niat mandi idul adha

Tata Cara Mandi Idul Adha

Tata cara mandi idul adha sama dengan mandi junub alias mandi wajib. Yang membedakan adalah niatnya.

Rukun mandi ada dua yaitu niat dan membasuh seluruh anggota tubuh, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Maidah ayat 6. Sehingga, orang yang telah berniat mandi idul adha dan kemudian membasuh seluruh tubuhnya dengan air, mandinya sudah sah.

Namun, Rasulullah mencontohkan tata cara mandi yang di dalamnya terdapat banyak sunnah sebagai berikut:

1. Niat

Mulailah dengan niat mandi idul adha yang merupakan sunnah. Niat ini yang membedakannya dengan mandi wajib dan mandi biasa. Niatkan karena Allah karena ikhlas adalah syarat diterimanya amal.

2. Bersihkan telapak tangan

Basuh dan bersihkan kedua telapak tangan. Ulangi tiga kali.

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ فَبَدَأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا

Dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali… (HR. Muslim)

3. Berwudhu

Ambillah wudhu sebagaimana ketika hendak shalat.

4. Basuh rambut, sela pangkal kepala

Masukkan telapak tangan ke air atau ambillah air dengan kedua telapak tangan (jika memakai shower), lalu gosokkan ke kulit kepala, lantas siramlah kepala tiga kali.

5. Siram anggota tubuh

Pastikan seluruh anggota tubuh tersiram air dan dibersihkan, termasuk lipatan atau bagian-bagian yang tersembunyi seperti ketiak dan sela jari kaki.

Langkah ke-3 hingga ke-5, dalilnya adalah hadits-hadits berikut:

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ

Dari ‘Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya. (HR. Bukhari)

Baca juga: Doa Mandi Wajib

Waktu Pelaksanaan

Waktu mandi Idul Adha adalah sebelum sholat Idul Adha. Menurut Imam Ghazali, waktunya bisa sebelum Subuh atau sesudahnya. Sedangkan menurut Syekh Al-Bajuri, waktu mandi ini terbentang mulai dari tengah malam hingga menjelang berangkat sholat id.

Demikian tata cara dan niat mandi Idul Adha. Semoga kita bisa mengamalkannya dan mendapatkan kesunnahan pada Idul Adha yang membuat Allah ridha kepada kita. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]