Beranda Kisah-Sejarah Kisah Sahabat Tiga Keberanian Ali bin Abi Thalib yang Dicatat Sejarah

Tiga Keberanian Ali bin Abi Thalib yang Dicatat Sejarah

keberanian ali

Siapa yang tidak kenal dengan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu? Ia adalah sosok pejuang yang pemberani dan heroik, pantang mundur, tidak pernah takut mati dalam membela dan menegakkan kebenaran.  Semenjak kecil Ali bin Abi Thalib hidup diasuh oleh Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam, karena ayahnya terlalu banyak beban dan tugas yang sangat banyak dan juga banyak keluarga yang harus dinafkahi, sedangkan Abu Thalib hanya memiliki sedikit harta semenjak Rasulullah masih anak-anak.

Keberanian Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib bin Hasyim dicatat di dalam sejarah sebagai berikut:

a) Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ingin berhijrah ke Madinah pada saat rumah beliau dikepung di malam hari oleh sekelompok pemuda dari berbagai utusan kabilah Arab untuk membunuh Nabi, Nabi menyuruh Ali bin Abi Thalib tidur di tempat tidur beliau dengan mengenakan selimut milik beliau. Di sini Ali bin Abi Thalib benar-benar mempertaruhkan nyawanya demi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan penuh tawakal kepada Allah Ta’ala.

Keesokan harinya, Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib bin Hasyim disuruh menunjukkan keberadaan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, namun suami Fatimah az-Zahra itu menjawab tidak tahu, karena beliau hanya disuruh untuk tidur di tempat tidurnya. Lalu beliau disiksa dan digiring ke Masjidil Haram dan di situ beliau ditahan beberapa saat, lalu dilepas.

b) Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib bin Hasyim kemudian pergi berhijrah ke Madinah dengan berjalan kaki sendirian, menempuh jarak yang sangat jauh tanpa alas kaki, sehingga kedua kakinya bengkak dan penuh luka-luka setibanya di Madinah.

c) Orang kedua yang masuk Islam setelah Khadijah radhiyallahu ‘anha itu terlibat dalam semua peperangan di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, selain perang Tabuk, karena saat itu beliau ditugasi menjaga kota Madinah. Di dalam peperangan-peperangan tersebut beliau sering kali ditugasi melakukan perang tanding (duel) sebelum peperangan sesungguhnya dimulai. Dan semua musuh Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib bin Hasyim berhasil dilumpuhkan dan tewas. Dan Ali bin Abi Thalib juga menjadi pemegang panji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. [Paramuda/ BersamaDakwah]