Beranda Kisah-Sejarah Kisah Nyata Buku dari Anak Kecil yang Membuat Nenek Gagal Bunuh Diri dan Masuk...

Buku dari Anak Kecil yang Membuat Nenek Gagal Bunuh Diri dan Masuk Islam

imagefinder.co (ilustrasi)

Kisah nyata terjadi di Amsterdam. Ada seorang anak kecil berusia 11 tahun, ayahnya seorang imam. Meski kecil semangat menyebarkan kebaikannya sangat tinggi.

Pada saat itu musim dingin, ayahnya diajak keluar. Bagi-bagi buku kepada siapapun.

“Ayo ayah kita keluar!”

“Jangan, Anakku. Di luar dingin.”

“Wahai, Ayah. Ini kesempatan kita untuk berdakwah.”

“Ya sudah, kamu boleh keluar. Tapi ayah tidak ikut.”

Anak itu bukan main senangnya. Ia pun keluar untuk membagikan buku. Buku yang dibawa saat itu berjudul at-Thariq ilal Jannah. Jalan ke Surga. Dijelaskan di sana berbagai hal tentang jalan untuk menggapai surga.

Dibagikanlah buku itu ke jalanan hingga buku itu tersisa satu. Sang anak berpikir diberikan kepada siapa. Entah kenapa hati anak ini condong ke tetangga depan rumah. Ia pun memencet bel. Ia pun tidak mengerti kenapa harus ke rumah tersebut. Diketok pintu beberapa kali tapi tidak ada jawaban. Tak lama ada seorang nenek renta yang membuka pintu itu.

Alhamdulillah ada yang buka, batin anak itu.

“Ada apa, Anakku?” tanya nenek itu.

“Ini Allah mencintaimu, Allah menyayangimu. Ini kuberikan hadiah untuk nenek.”

Hanya itu yang diucapkan anak kecil itu. Ia pun kembali ke rumah.

Sepekan kemudian, di masjid tempat ayah anak kecil itu menjadi imam, tiba-tiba ada nenek dari belakang setelah selesai sholat.

“Sepekan lalu saya masih seorang non-muslim dan sekarang saya seorang muslim,” kata nenek.

Semua orang bertakbir. Ia mengatakan kedatangannya untuk mengucapkan terima kasih kepada malaikat kecil yang telah memberikannya buku sepekan lalu.

“Saya adalah janda, yang ditinggal oleh seorang suami. Saya putus asa, tidak ada orang yang menemani saya. Kesepian. Ketika itu saya hampir bunuh diri tapi terdengar suara bel. Saya pikir bel itu paling hanya sekali, tapi ternyata bunyi beberapa kali. Apalagi dengan ketukan pintu beberapa kali. Akhirnya saya penasaran,” katanya. Seperti pada umumnya kehidupan di barat, orangtua yang sudah renta ditakacuhkan oleh anaknya.

“Mana ada orang peduli sama saya? Pikir saya ketika itu. Lalu saya turun untuk membukakan pintu, tidak jadi bunuh diri. Ternyata ada malaikat kecil yang datang dengan mengatakan Allah cintamu kepadamu, Allah sayang kepadamu sambil memberikan hadiah berupa buku. Saya baca buku itu. Kagum dengan isinya. Setelah itu saya mengikrarkan diri untuk masuk Islam dan saya di sini ingin mengucapkan terima kasih kepada anak kecil itu,” jelas nenek itu.

Satu masjid berlinang airmata haru. Sang anak yang kebetulan ada di situ juga merangkul bapaknya. Subhanallah.

Kisah nyata yang diceritakan oleh Al-Ustadz Abdullah Hadrami ini mengandung hikmah yang luar biasa. Dakwah jangan dianggap remeh dan sepele. Berapa banyak yang terselamatkan oleh dakwah? Berapa banyak orang yang tertolong oleh dakwah yang kita sampaikan? Yang terpenting sampaikan dengan santun dan dengan kalimat yang nikmat. Seperti kalimat anak tadi, Allah cinta kepadamu, Allah sayang kepadamu, ini kuberikan buku untukmu. [Paramuda/ BersamaDakwah]