Beranda Suplemen Khutbah Jumat Khutbah Jumat: 3 Peristiwa Penting di Bulan Rabiul Awal

Khutbah Jumat: 3 Peristiwa Penting di Bulan Rabiul Awal

27
khutbah jumat rabiul awal

Bulan Rabiul Awal dikenal sebagai bulan kelahiran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun, ternyata ada peristiwa lain yang sangat penting di bulan ini. Karenanya, Khutbah Jumat Rabiul Awal ini mengambil tema: 3 Peristiwa Penting di Bulan Rabiul Awal.

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Jama’ah Jumat rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Taqwa yang membuat kita mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Taqwa yang membuat kita mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan meneladaninya. Sebab dengan tuntunan Rasulullah-lah kita tahu apa yang Allah perintahkan dan apa yang Allah larang.

Kita berada di bulan Rabiul Awal. Bulan Maulid, bulan kelahiran Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun, lebih dari itu, ada sejumlah peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini. Tiga di antara peristiwa terpenting pada bulan Rabiul Awal ini adalah kelahiran Rasulullah, hijrah ke Madinah, dan wafatnya Rasulullah.

Tiga peristiwa inilah yang insya Allah menjadi pengingat kita dalam Khutbah Jumat Rabiul Awal ini.

Rabiul Awal bulan Maulid

Rabiul Awal adalah bulan maulid. Bulan lahirnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menurut jumhur ulama. Tepatnya pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal, tahun Gajah. Sebagaimana Ibnu Katsir rahimahullah sebutkan dalam Sirah Nabawiyah.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan pada hari Senin, diangkat menjadi Nabi pada hari Senin, wafat pada hari Senin, keluar hijrah dari Makkah ke Madinah pada hari Senin, tiba di Madinah pada hari Senin dan mengangkat hajar aswad (untuk diletakkan di tempatnya) juga pada hari Senin.” (HR. Ahmad dan Thabrani dalam Al-Kabir)

Ada beberapa riwayat yang mengisahkan terjadinya sejumlah keajaiban ketika lahirnya Nabi Muhammad. Pertama, jatuhnya empat belas balkon dari istana Kisra. Kedua, padamnya api yang sembahan orang Majusi. Ketiga, hancurnya gereja-gereja di sekitar Danau Sawah setelah sebelumnya danau itu surut.

Namun, Syaikh Mahmud Al Mishri dalam Sirah Rasulullah menjelaskan bahwa tiga peristiwa itu tidak berdasar dan tidak ada riwayat shahih yang membenarkannya.

Keajaiban saat kelahiran Rasulullah yang bersumber dari hadits shahih, kata Syaikh Mahmud Al Mishri adalah ibunda Nabi melihat cahaya keluar dari rahimnya dan menyinari istana-istana Romawi di negeri Syam saat Rasulullah lahir.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

دَعْوَةُ أَبِى إِبْرَاهِيمَ وَبُشْرَى عِيسَى وَرَأَتْ أُمِّى أَنَّهُ يَخْرُجُ مِنْهَا نُورٌ أَضَاءَتْ مِنْهَا قُصُورُ الشَّامِ

“Aku adalah doa ayahku Nabi Ibrahim, kabar gembira Nabi Isa dan ibuku melihat cahaya keluar darinya menerangi istana-istana di Syam” (HR. Ahmad dan Hakim)

رَأَتْ أُمِّي حِي‍نَ وَضَعَتْنِ‍ي سَطَعَ مِنْهَا نُورٌ فَضَاءَتْ لَهُ قُصُورُ بُصْرَى

“Ibuku melihat cahaya terang yang dapat menerangi istana-istana di Basrah (Syam) ketika melahirkanku.” (HR. Ibnu Sa‘ad)

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan terkait hadits ini, “Keluarnya cahaya saat lahirnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sebuah indikasi atas apa yang akan datang bersamanya. Yakni cahaya yang menjadi petunjuk penduduk bumi dan hilangnya syirik dari muka bumi.”

Dan benar. Hanya dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari setelah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi Rasul, cahaya tauhid tersebar ke seluruh jazirah Arab. Dan hari ini, berdasarkan data dari Global Muslim Population pada Februari 2024, jumlah umat Islam di dunia mencapai 2,02 miliar orang.

Hijrah ke Madinah

Bulan Rabiul Awal juga merupakan bulan hijrahnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke Madinah. Di saat semua sahabat Nabi telah berhijrah ke Madinah, hanya tinggal Rasulullah dan Abu Bakar yang belum berangkat. Beliau menunggu perintah Allah, kapan waktu yang tepat untuk berangkat.

Setelah turun perintah Allah, Rasulullah dan Abu Bakar pun berangkat ke Madinah, setelah malamnya Ali bin Abu Thalib menggantikan beliau di tempat tidur untuk mengecoh kafir Quraisy yang akan membunuhnya.

Rasulullah dan Abu Bakar pergi ke Madinah dengan mengambil rute yang tidak biasanya. Mereka berdua bersembunyi di Gua Tsur terlebih dahulu untuk menghindari pengejaran oleh kaum kafir Quraisy.

Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan bahwa Rasulullah tiba di Madinah tepat pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal.

Wafatnya Rasulullah

Bulan Rabiul Awal juga merupakan bulan wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Pof Dr Ali Muhammad Ash Shalabi di dalam bukunya Sirah Nabawiyah menjelaskan bahwa beliau wafat pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 hijriyah dalam usia 63 tahun.

Kaum muslimin sangat sedih di hari itu hingga Anas radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Saat Rasulullah tiba di Madinah, itulah hari yang menyinari segala sesuatu. Saat beliau wafat, itulah hari yang membuat segalanya gelap.”

Menjelang beliau wafat, yang paling beliau pikirkan adalah umatnya. Maka beliau pun mengucapkan, “Ummati.. ummati…” Beliau sangat mengkhawatirkan umatnya. Umat yang selama ini beliau bela dan perjuangkan, umat yang selama ini senantiasa beliau bina, umat yang selama ini beliau kasihi.

Cinta Rasulullah kepada Umatnya

Kelahiran Rasulullah adalah rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebelum menjadi Rasul, beliau sudah memikirkan tentang umat manusia. Mengapa mereka tersesat, mengapa mereka saling menindas. Dan mengapa tatanan kehidupan masyarakat demikian jahiliyah. Beliau ber-tahannuts di Gua Hira lalu mendapatkan wahyu pertama pada usia 40 tahun.

Dan setelah beliau menjadi Rasul, sejak saat itu beliau senantiasa berjuang untuk menyelamatkan umatnya dari kejahiliyahan dan kesesatan yang bisa menjebloskan mereka masuk neraka. Allah menggambarkan kecintaan dan kasih Rasulullah kepada umat dalam firman-Nya:

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

“Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” (QS. At Taubah: 128)

Begitu berat terasa oleh beliau penderitaan umat sehingga beliau bersedia menebus dan meringankan penderitaan itu. Misalnya sakaratul maut yang demikian berat. Saat menjelang wafat, putri beliau Fatimah radhiyallahu ‘anha bertanya, “apakah sakaratul maut sakit ya Rasulullah.” Rasulullah justru meminta kepada Allah agar sakitnya sakaratul maut umat, beliau yang menanggungnya.

Andaikan beliau tidak menanggung sebagian sakaratul maut umatnya, tentu sakaratul maut yang umat ini rasakan sangat berat. Berlipat-lipat dari sakitnya sakaratul maut sekarang. Namun, demi meringankan penderitaan umatnya, Rasulullah menanggung sebagian rasa sakit sakaratul maut itu.

Beliau sangat menginginkan keimanan dan keselamatan umat. Maka, beliau siang malam berdakwah. Siang malam berdoa. Bahkan, ketika disakiti oleh kaumnya, hal itu tidak menghentikan dakwah beliau.

Peristiwa yang paling menyakitkan beliau terjadi di Thaif. Saat itu, dalam kondisi sedih karena ditinggal wafat istri tercinta Khadijah radhiyallahu ‘anha dan Abu Thalib paman sang pembela serta permusuhan sengit kafir Quraisy sepeninggal keduanya, Rasulullah berdakwah ke Thaif.

Bukannya diterima dengan baik, penduduk Thaif malah mengusir beliau dan melemparinya dengan batu. Dalam kondisi demikian, malaikat Jibril dan malaikat penjaga gunung datang.

“Wahai Rasulullah, Allah telah mengetahui perlakuan penduduk Thaif kepadamu. Jika engkau mau, aku timpakan dua gunung ini kepada mereka,” kata malaikat penjaga gunung.

Apa jawaban Rasulullah? “Tidak. Justru aku berharap keturunan mereka akan menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya.”

Masya Allah… inilah akhlak agung Rasulullah yang senantiasa mengharap keselamatan untuk umatnya. Beliau tidak mau umatnya diazab. Beliau maunya umat mendapat hidayah dan masuk surga bersama-sama.

Jamaah Jumat rahimakumullah,
Rasulullah sangat penyayang kepada orang-orang mukmin. Karenanya beliau menyimpan doa pamungkas sebagai syafaat di akhirat kelak. Ketika orang-orang kepanasan, kehausan dan ketakutan di padang mahsyar, Rasulullah akan memanggil umatnya untuk diberi minum di telaga kautsar beliau. Orang yang telah minum dari telaga itu takkan kehausan lagi selama-lamanya.

Dan di saat semua manusia bingung berharap pertolongan, mereka mendatangi sejumlah Nabi mulai Adam, Musa, hingga Isa, semuanya tak ada yang bisa memberikan syafaat. Akhirnya mereka semua datang kepada Nabi Muhammad dan beliau pun memberikan syafaat kepada umatnya.

Cinta Kita kepada Rasulullah

Jika demikian besar cinta Rasulullah kepada kita, bagaimana cinta kita kepada beliau? Di bulan Rabiul Awal ini, marilah kita merenung dan bermuhasabah.

Sudahkah kita memperbanyak sholawat kepada beliau? Sebab di antara tanda cinta adalah banyak menyebut nama kekasihnya. Dan sebaik-baik menyebut nama Rasulullah adalah dengan bershalawat kepada beliau. Satu shalawat akan diganjar dengan sepuluh kebaikan, dihapuskan sepuluh dosa dan diangkat sepuluh derajat. Siapa yang paling banyak shalawatnya, dialah yang paling berhak mendapat syafaat Rasulullah di akhirat kelak.

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

“Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku” (HR. Tirmidzi)

Selanjutnya, sudahkah kita berusaha untuk meneladani beliau? Sebab bukti cinta paling konkrit kepada Rasulullah adalah dengan meneladani beliau.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al Ahzab: 21)

وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

 < Khutbah LainnyaDownload versi PDF >
Khutbah Jumat 2024Telegram BersamaDakwah

27 KOMENTAR

  1. Terima kasih khutbah jumat nya. Ternyata luar biasa bulan rabiul awal. Jadi Nabi Muhammad hijrahnya bukan bukan Muharom ya?

    • Muharram menjadi bulan pertama dalam kalender hijriyah karena pada bulan itu tekad untuk berhijrah ditetapkan, setelah sebelumnya ada baiat aqabah II. Selain itu, Muharram juga bulan awal di Arab sebelum Islam.

      Rasulullah berangkat hijrah ke Madinah pada bulan Shafar dan sampai di Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal. Wallahu a’lam bish shawab.

  2. Terima kasih juga buat Khutbahnya, Insya Allah saya akan copy untuk khutbah nanti. Semoga bermanfaat buat kita semua, Aamiiin.

  3. Hutbah ringan dan bagus, semoga menambah wawasan pengetahuan kita sehingga kita tambah mencintai Rosulullah..
    Terima ksh Ustadl.

  4. masyaAllah, syukron ustadz khutbah jumat nya. izin copas untuk bahan khutbah jumat. semoga mengalir kebaikan bagi kita semua.

  5. Alhamdulillah, terima kasih banyak, semoga Allah memberikan semua kebaikan Ustadz. Izin copas sebagai bahan khutbah kami

Komentar ditutup.