Beranda Suplemen Ghazwul Fikri Alasan Kenapa Pengebom Madinah “Mirip” Seperti Dajjal

Alasan Kenapa Pengebom Madinah “Mirip” Seperti Dajjal

cbc.ca

Dunia Islam dikejutkan dengan peristiwa terorisme berupa pengeboman di Kota Suci. Tindakan bom bunuh diri tersebut terjadi pada Senin (5/7) malam. Tempat kejadian di kota Madinah, Arab Saudi.

Menurut laporan harian Okaz pada Selasa (5/7) ini, teroris bom bunuh diri yang diketahui hanya satu orang itu melakukan aksinya tak jauh dari lokasi Masjid Nabawi.

Sebuah rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan kendaraan terbakar di parkir. Tak jauh dari sana, dua petugas keamanan tergeletak. Sementara cuplikan video lainnya memperlihatkan ambulans dan juga kendaraan polisi mendatangi ke lokasi kejadian.

Masjid Nabawi dan Dajjal

Seperti kita ketahui, Masjid Nabawi adalah tempat di mana Rasulullah SAW dimakamkan sementara Madinah adalah kota suci kedua setelah kota Makkah.

Rasulullah beserta para pemeluk Islam pernah memutuskan hijrah ke kota Madinah. Lalu kota ini menjadi tatanan masyarakat yang lebih baik karena dikembangkan Rasulullah. Kekuatan militer serta kejayaan islam pada masa awal dibangun di kota Madinah ini.

Tentu tidak berlebihan jika Rasulullah memberi keistimewaan kepada kota ini

“Ya Allah! jadikanlah keberkahan Madinah dua kali lipat dari keberkahan Mekah.” (HR. Muslim)

Hal spesial lain dari Madinah adalah ia bebas dari segala ‘penyakit’ berbahaya. Dajjal juga tidak akan dapat memasukinya, karena dijaga oleh para malaikat Allah di setiap pintu-pintunya.

Rasulullah SAW bersabda, “Di setiap jalan-jalan Madinah itu terdapat malaikat (yang menjaga) agar tidak dimasuki wabah penyakit dan Dajjal.” (HR. Muslim).

Dajjal saja yang begitu mengganas saja tidak bisa masuk, lantas bagaimana teroris bom bunuh diri bisa bisa masuk dan membuat kejahatan keji. Tak tertolak, jika pelaku derajatnya nyaris sama seperti Dajjal.

Akhir kalam, tidak hanya orang yang beriman, orang yang berakal sehat tentu akan mengutuk aksi yang tidak heroik dan keji yang terjadi di Madinah. Wallahua’lam. [Paramuda/ BersamaDakwah]