Di antara sekian banyak sahabat, ada yang masuk dalam kategori assabiqunal awwalun. Al-Qur’an menjelaskan, Allah meridhai mereka dan menyediakan bagi mereka surga yang kekal selamanya. Apa arti assabiqunal awwalun, siapa saja mereka, dan berapa usia mereka saat itu?
Daftar Isi
Arti Assabiqunal Awwalun
Assabiqunal awwalun (السابقون الأولون) terdiri dari dua kata yang berasal dari sabaqa (سبق) dan awwal (أول). Sabaqa artinya mendahului. Awwal artinya pertama. Assabiquun artinya orang-orang yang terdahulu. Al-awwalun artinya orang-orang yang pertama.
Dengan demikian, assabiqunal awwalun adalah orang-orang terdahulu yang pertama-tama masuk Islam. Para ulama sirah dan tarikh menggunakan istilah tersebut untuk menyebut para sahabat yang masuk Islam pada awal masa kenabian.
Sedangkan Al-Qur’an menyebutkan istilah tersebut secara lebih luas bukan hanya untuk para sahabat Nabi yang masuk Islam di awal masa kenabian tetapi juga orang-orang Anshar yang masuk Islam sebelum perang badar. Sebagaimana firman-Nya:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah: 100)
Siapa Saja Assabiqunal Awwalun
Lantas muncul pertanyaan, siapa saja assabiqunal awwalun itu? Jawaban atas pertanyaan ini tergantung mengikuti definisi yang mana. Jika maksudnya adalah para sahabat yang masuk Islam pada masa awal masa kenabian, tepatnya saat periode dakwah sembunyi-sembunyi, jumlahnya ada sekitar 40 orang.
Berikut ini nama-nama assabiqunal awwalun:
- Khadijah binti Khuwailid
- Ali bin Abu Thalib
- Zaid bin Haritsah
- Abu Bakar Ash Shiddiq
- Zainab binti Rasulullah
- Ruqayyah binti Rasulullah
- Ummu Kultsum binti Rasulullah
- Fatimah binti Rasulullah
- Utsman bin Affan
- Abdurrahman bin Auf
- Sa’ad bin Abi Waqash
- Thalhah bin Ubaidillah
- Zubair bin Awwam
- Bilal bin Rabah
- Abu Ubaidah bin Jarah
- Arqam bin Abi Arqam
- Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad
- Utsman bin Mazhun
- Qudamah bin Mazhun
- Abdullah bin Mazhun
- Ubaidah bin Al-Harits
- Sa’id bin Zaid
- Khabab bin Al-Art
- Abdullah bin Mas’ud
- Mas’ud bin Rabi’ah
- Ja’far bin Abu Thalib
- Shuhaib ar-Rumi
- Thulaib bin Umair
- Saib bin Mazhun
- Amir bin Fuhairah
- Mush’ab bin Umair
- Miqdad bin Al-Aswad
- Abdullah bin Jahsy
- Utbah bin Ghazwan
- Abu Hudzaifah bin Utbah
- ‘Ayash bin Rabi’ah
- ‘Amir bin Rabi’ah
- Na’im bin Abdullah
- Ammar bin Yasir
- Yasir bin Amir
- Sumayyah binti Khayyat
- Fatimah binti Khatab
Sedangkan assabiqunal awwalun yang Al-Qur’an sebutkan dalam Surah At-Taubah ayat 100, jumlahnya lebih banyak karena termasuk sahabat-sahabat muhajirin dan sahabat-sahabat Anshar. Di antara sahabat muhajirin itu misalnya Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khattab yang masuk Islam pada masa dakwah terang-terangan. Sedangkan dari kalangan Anshar ada As’ad bin Zurarah, Auf bin Harits, Rafi’ bin Malik, Quthbah bin Amir, dan yang lainnya.
Nama-nama Assabiqunal Awwalun dan Usianya
Dari 42 nama di atas, bisa dikelompokkan menjadi beberapa golongan. Yakni golongan laki-laki dewasa (tua), golongan pemuda, golongan wanita, dan golongan anak-anak.
Assabiqunal Awwalun dari Golongan Lak-laki Dewasa
Ada 10 orang sahabat berusia di atas 30 tahun yang masuk Islam pada awal masa kenabian hingga periode dakwah sembunyi-sembunyi, yakni sebagai berikut:
- Abu Bakar Ash Shiddiq (37 tahun)
- Ubaidah bin Al-Harits (50 tahun)
- Yasir bin Amir (sekitar 50 tahun)
- Utsman bin Affan (34 tahun)
- Abu Hudzaifah bin Utbah (32 tahun)
- Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad (31 tahun)
- ‘Ayash bin Rabi’ah (31 tahun)
- ‘Amir bin Rabi’ah (31 tahun)
- Na’im bin Abdullah (31 tahun)
- Ammar bin Yasir (31 tahun)
Assabiqunal Awwalun dari Golongan Pemuda
Ada 21 orang sahabat berusia antara 15-30 tahun yang masuk Islam pada awal masa kenabian hingga periode dakwah sembunyi-sembunyi, yakni sebagai berikut:
- Zaid bin Haritsah (20 tahun)
- Abdurrahman bin Auf (30 tahun)
- Sa’ad bin Abi Waqash (17 tahun)
- Bilal bin Rabah (sekitar 30 tahun)
- Abu Ubaidah bin Jarah (27 tahun)
- Arqam bin Abi Arqam (16 tahun)
- Utsman bin Mazhun (30 tahun)
- Qudamah bin Mazhun (19 tahun)
- Abdullah bin Mazhun (17 tahun)
- Sa’id bin Zaid (< 20 tahun)
- Khabab bin Al-Art (sekitar 20 tahun)
- Mas’ud bin Rabi’ah (17 tahun)
- Ja’far bin Abu Thalib (18 tahun)
- Shuhaib ar-Rumi (< 20 tahun)
- Thulaib bin Umair (sekitar 20 tahun)
- Saib bin Mazhun (sekitar 20 tahun)
- Amir bin Fuhairah (23 tahun)
- Mush’ab bin Umair (24 tahun)
- Miqdad bin Al-Aswad (24 tahun)
- Abdullah bin Jahsy (25 tahun)
- Utbah bin Ghazwan (27 tahun)
Assabiqunal Awwalun dari Golongan Wanita
Ada 7 orang sahabiyat yang masuk Islam pada awal masa kenabian hingga periode dakwah sembunyi-sembunyi, yakni sebagai berikut:
- Khadijah (55 tahun)
- Zainab binti Rasulullah (12 tahun)
- Ruqayyah binti Rasulullah (10 tahun)
- Ummu Kultsum binti Rasulullah (8 tahun)
- Fatimah binti Rasulullah (6 tahun)
- Sumayyah binti Khayyat (sekitar 50 tahun)
- Fatimah binti Khatab (20 tahun)
Assabiqunal Awwalun dari Golongan Anak-anak
Ada 6 orang sahabat dan sahabiyat berusia di bawah 15 tahun yang masuk Islam pada awal masa kenabian hingga periode dakwah sembunyi-sembunyi, yakni sebagai berikut:
- Ali bin Abu Thalib (8 tahun)
- Ummu Kultsum binti Rasulullah (8 tahun)
- Fatimah binti Rasulullah (6 tahun)
- Thalhah bin Ubaidillah (13 tahun)
- Zubair bin Awwam (12 tahun)
- Abdullah bin Mas’ud (14 tahun)
Dari nama-nama dan usia para sahabat yang pertama-tama masuk Islam ini kita bisa melihat bahwa mayoritas assabiqunal awwalun adalah para pemuda. Sedangkan dari sisi ekonomi dan status sosial, Syaikh Muhammad Ali Ash Shalabi menyebutkan dalam Sirah Nabawiyah-nya, hanya 13 orang yang berasal dari kaum miskin dan dhuafa. Selebihnya berasal dari kalangan bangsawan dan orang-orang terpandang. Wallahu a’lam. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]