Kini kita telah memasuki tahun 1446 hijriyah. Kalender hijriyah merupakan kalender umat Islam yang sangat erat dengan waktu ibadah khususnya puasa. BersamaDakwah kembali mempersembahkan jadwal puasa sunnah setahun.
Pada kalender 1446 hijriyah di atas, tertandai tanggal-tanggal puasa sunnah. Mulai dari puasa Senin Kamis, puasa ayyamul bidh, puasa tasu’a, puasa asyura, hingga puasa tarwiyah, dan puasa arafah. Sebelum memaparkan masing-masing jadwal puasa sunnah, sekilas kita bahas sejarah kalender hijriyah.
Daftar Isi
Sejarah Kalender Hijriyah
Kalender hijriyah memiliki nilai historis dan filosofis yang penuh semangat. Dari namanya saja tercermin spirit perubahan; hijrah.
Asal Usul Kalender Islam
Orang-orang Arab sebelum Islam dan pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak memiliki angka tahun. Mereka biasa menamakan tahun dengan peristiwa besar yang terjadi saat itu.
Misalnya ada tahun yang disebut tahun gajah (amul fil) karena pada tahun tersebut terjadi peristiwa pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah yang akan menghancurkan Ka’bah. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabadikan kisahnya dalam Surat Al Fil.
Ada tahun yang namanya tahun fijar (amul fijar) karena pada tahun itu terjadi perang fijar. Lalu ada tahun nubuwah karena pada tahun tersebut Rasulullah menerima wahyu. Ada pula tahun duka cita (amul huzni) karena pada tahun itu Rasulullah dan para sahabat bersedih setelah wafatnya ummul mukminin Khadijah radhiyallahu ‘anha dan Abu Thalib.
Demikian tahun demi tahun berjalan tanpa angka. Hingga pada tahun ketiga masa pemerintahan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, pejabat pemerintah merasakan adanya masalah. Ketiadaan angka tahun membuat sebagian pejabat pemerintah kesulitan. Salah satunya adalah Gubernur Basrah Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu.
Penetapan Tahun Pertama Kalender Islam
Mendapati masalah ini, Umar merasa perlu menetapkan angka tahun. Beliau lantas meminta para sahabat mengusulkan penetapan tahun.
Ada yang mengusulkan mengikuti tahun Romawi, tetapi usulan ini tertolak karena tahun Romawi terlalu jauh. Para sahabat kemudian mengusulkan penetapan tahun dengan pertimbangan yang terbagi dalam empat usulan. Pertama, kalender Islam dimulai dari tahun kelahiran Rasulullah. Kedua, kalender Islam dimulai dari tahun nubuwwah. Ketiga, kalender Islam dimulai dari tahun hijrah. Dan keempat, kalender Islam dimulai dari tahun wafatnya Rasulullah.
Usulan pertama dan ketiga tidak mendapat persetujuan. Setidaknya ada dua alasan. Pertama, sebagian sahabat berbeda pendapat mengenai tahun kelahiran dan tahun nubuwah. Kedua, baik kelahiran maupun tahun nubuwah, keduanya adalah semata-mata anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tak ada upaya atau perjuangan manusia (juhud basyari) sama sekali.
Usulan keempat juga tidak tidak mendapat persetujuan. Alasannya, hal itu bisa mengulang kesedihan jika tahun wafatnya Rasulullah menjadi tahun pertama kalender Islam.
Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu mengusulkan kalender Islam dimulai dari tahun hijrah. Inilah tahun mulainya peradaban baru Islam. Inilah tahun perubahan umat Islam dari yang semula tertindas di Makkah menjadi kekuatan di Madinah. Dan berbeda dengan kelahiran dan nubuwah Rasulullah yang sama sekali tak ada upaya manusiawi, hijrah merupakan perjuangan besar umat Islam yang penuh dengan banyak sejarah pengorbanan (tadhiyah).
Maka, Umar menetapkan tahun hijrah sebagai tahun pertama kalender Islam. Oleh karena itu, penanggalan Islam ini namanya adalah kalender hijriyah.
Jadwal Puasa Sunnah 1446 Hijriyah
Kalender 1446 hijriyah dan jadwal puasa sunnah telah tersaji di bagian atas artikel ini. Lebih detail tentang jadwal puasa sunnah, berikut ini jadwalnya sepanjang tahun 1446 hijriyah:
1. Puasa Senin Kamis 1446 Hijriyah
Sesuai namanya, puasa Senin Kamis merupakan puasa sunnah setiap hari Senin dan Kamis. Mulai Senin, 2 Muharram 1446 (8 Juli 2024) hingga Senin, 27 Dzulhijjah 1446 (23 Juni 2025). Kecuali Senin, 13 Juni 2025 (haram berpuasa karena hari tasyrik) serta selama bulan Ramadhan. Pada kalender 1446 hijriyah ini, ada 93 hari puasa Senin Kamis.
Di antara keutamaan Puasa Senin Kamis, amal-amal diperlihatkan/dilaporkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka betapa beruntungnya ketika saat itu seorang hamba sedang berpuasa. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
“Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diperlihatkan saat aku berpuasa.” (HR. Tirmidzi; shahih lighairihi)
Keutamaan lain dan penjelasan lebih lengkap termasuk tata cara dan niatnya telah tersaji di artikel Puasa Senin Kamis.
2. Puasa Ayyamul Bidh 1446 Hijriyah
Puasa ayyamul bidh adalah puasa sunnah pada tiga hari tengah bulan. Di mana saat itu bulan sedang putih-putihnya bersinar terang. Yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah.
Sepanjang tahun 1446 hijriyah, puasa ayyamul bidh ada 32 hari. Yakni setelah dikurangi Ramadhan dan 13 Dzulhijjah yang bertepatan dengan hari tasyrik (haram puasa).
Di antara keutamaan Puasa Ayyamul Bidh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepada Abu Hurairah agar tidak meninggalkan puasa ini.
أَوْصَانِى خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِثَلاَثٍ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ
“Kekasihku –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga hal padaku: berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan sholat dhuha dua raka’at dan sholat witir sebelum tidur.” (Muttafaq ‘alaih)
Penjelasan lebih lengkap termasuk tata cara dan niatnya telah tersaji di artikel Puasa Ayyamul Bidh.
3. Puasa Tasu’a 1446 Hijriyah
Puasa tasu’a adalah puasa pada tanggal 9 Muharram. Pada tahun 1446 hijiryah ini, ia jatuh pada hari Senin bertepatan dengan tanggal 25 Juli 2024.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berazzam mengerjakan puasa ini. Namun, sebelum tiba tahun depannya, beliau telah wafat.
حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan orang agar berpuasa padanya, mereka berkata, “Ya Rasulullah, ia adalah suatu hari yang dibesarkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika datang tahun depan, insya Allah kita berpuasa juga pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas berkata, “Maka belum lagi datang tahun berikutnya itu, Rasulullah SAW pun wafat.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)
4. Puasa Asyura 1446 Hijriyah
Puasa asyura adalah puasa hari asyura yakni tanggal 10 Muharram. Pada tahun 1446 hijiryah ini, ia jatuh pada hari Selasa bertepatan dengan tanggal 16 Juli 2024.
Keutamaan puasa asyura sangat besar. Antara lain bisa menghapus dosa setahun sebelumnya.
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Rasulullah ditanya tentang puasa asyura, beliau menjawab, “dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)
Keutamaan lain dan penjelasan lebih lengkap termasuk tata cara dan niatnya telah tersaji di artikel Puasa Asyura.
5. Puasa Syawwal 1446 Hijriyah
Puasa Syawwal adalah puasa enam hari di bulan Syawal. Yang paling utama adalah di awal Syawal yakni tanggal 2–7 Syawal. Pada tahun 1446 hijiryah ini, bertepatan dengan hari Senin-Sabtu, tanggal 31 Maret 2025 – 5 April 2025.
Keutamaan puasa syawal sungguh luar biasa. Mengikuti puasa Ramadhan dengan puasa syawal senilai dengan puasa setahun penuh.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR. Muslim)
Keutamaan lain dan penjelasan lebih lengkap termasuk tata cara dan niatnya telah tersaji di artikel Puasa Syawal.
6. Puasa Tarwiyah 1446 Hijriyah
Puasa Tarwiyah adalah puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah. Pada tahun 1446 hijiryah ini, ia bertepatan dengan hari Rabu, tanggal 4 Juni 2025.
Penjelasan lebih lengkap termasuk tata cara dan niatnya telah tersaji di artikel Niat Puasa Tarwiyah.
7. Puasa Arafah 1446 Hijriyah
Puasa Arafah adalah puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada tahun 1446 hijiryah ini, ia bertepatan dengan hari Kamis, tanggal 5 Juni 2025.
Keutamaan puasa Arafah sangat luar biasa. Ia bisa menghapus dosa setahun sebelumny dan setahun setelahnya.
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Rasulullah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau bersabda: “Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.” (HR. Muslim)
Keutamaan lain dan penjelasan lebih lengkap termasuk tata cara dan niatnya telah tersaji di artikel Puasa Arafah.
Demikian kalender 1446 hijriyah dan jadwal puasa sunnah selama setahun. Semoga Allah memudahkan kita untuk mengamalkan puasa-puasa sunnah ini. Aamiin. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
Mau pesan kalender hijriah bisa?
Komentar ditutup.