Beranda Suplemen Ceramah Ramadhan 8 Keutamaan Puasa Berdasarkan Ayat dan Hadits Shahih

8 Keutamaan Puasa Berdasarkan Ayat dan Hadits Shahih

0
ceramah ramadhan keutamaan puasa
ilustrasi (canva)

Keutamaan Puasa merupakan Ceramah Ramadhan 2024 hari ke-3. Cocok menjadi bahan kultum Tarawih pada malam 3 Ramadhan 1445 hijriah.

Ibadah pokok yang paling khas di bulan Ramadhan adalah puasa. Karenanya, nama lain Ramadhan adalah syahrush shiyam; bulan puasa.

Setiap ibadah pasti memiliki keutamaan masing-masing. Demikian pula dengan puasa Ramadhan yang telah Allah wajibkandalam Surat Al-Baqarah ayat 183.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertaqwa. (QS. Al-Baqarah: 183)

Daftar Isi

1. Tak terbatas pahalanya

Keutamaan puasa yang pertama adalah pahalanya tak terbatas, unlimited. Jika ibadah lain ada angka pelipatgandaan tertentu, pahala puasa akan langsung Allah berikan tanpa batasan pahala tertentu. Misalnya sedekah, Allah Azza wa Jalla telah menyebutkan pahalanya:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 261)

Ibadah lainnya, secara umum pahalanya adalah sepuluh kali lipat. Sebagaimana firman-Nya:

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. (QS. Al-An’am: 160)

Sedangkan khusus untuk puasa, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman melalui hadits qudsi:

قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ

Allah berfirman: “Setiap amal anak Adam untuknya kecuali puasa, maka itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya…” (Muttafaq ‘alaih)

Maka, tidakkah kita termotivasi untuk berpuasa sebaik-baiknya? Memelihara keikhlasan dalam menjalankannya dan kemudian kita mendapatkan perhitungan langsung dari Allah yang tak ada batasnya.

Baca juga: Niat Puasa Ramadhan

2. Harum bau mulutnya

Meskipun manusia tidak menyukai bau mulut orang yang berpuasa karena tidak sedap, tetapi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala itu lebih baik dan lebih harum dari pada minyak misik. Demikian pula kelak di akhirat, orang-orang yang berpuasa akan tercium bau harum dari mulutnya. Sekaligus menjadi pembeda dengan orang-orang yang di dunia tidak berpuasa.

Ini keutamaan puasa yang kedua sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam:

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada harumnya minyak misik… (Muttafaq ‘alaih)

Tidakkah kita ingin mulia di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan mulut yang harum baunya? Yang dengannya kita dikenali sebagai hamba-Nya yang berpuasa dan memiliki keutamaan saat banyak orang pada hari kiamat dicekam ketakutan dan kekhawatiran.

Baca juga: Niat Puasa Ramadhan Jawa

3. Dua kebahagiaan

Keutamaan puasa berikutnya adalah orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ

Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan; ketika berbuka dia gembira dengan bukanya dan ketika bertemu Tuhannya dia gembira dengan puasanya. (Muttafaq ‘alaih)

Inilah dua kebahagiaan yang akan kita dapatkan dengan berpuasa di bulan Ramadhan. Ketika berbuka, rasa lapar dan haus sepanjang hari hilang seketika. Bahkan, saat-saat yang paling nikmat adalah pada tegukan pertama saat kita berbuka. Rasa panas karena dehidrasi juga terobati saat berbuka. Orang yang tidak berpuasa tidak akan merasakan kenikmatan ini.

Tentu saja, yang lebih istimewa adalah kebahagiaan ketika bertemu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Segala ketakutan dan kekhawatiran sirna sebagaimana sirnanya rasa haus dan lapar saat berbuka. Segala kesusahan dan penderitaan saat hidup di dunia akan hilang sebagaimana hilangnya kepenatan dan rasa panas saat berbuka.

Baca juga: Doa Buka Puasa

4. Ibadah yang tidak ada bandingannya

Salah satu keutamaan puasa adalah ibadah ini tidak ada bandingannya. Hal itu Rasulullah sabdakan ketika menjawab pertanyaan Abu Umamah tentang amal yang paling utama.

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّهُ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ

Dari Abu Umamah bahwa ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Amal apakah yang paling utama?” Beliau menjawab: “Berpuasalah, sesungguhnya tiada tandingan baginya.” (HR. An Nasa’i; shahih)

Hadits ini menunjukkan keistimewaan puasa daripada ibadah-ibadah lainnya. Karena puasa relatif lebih selamat dari riya. Puasa juga melemahkan nafsu sehingga lebih mudah taqarrub kepada-Nya.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan

5. Puasa adalah perisai

Puasa adalah perisai. Yakni perisai dari perbuatan buruk dan perisai dari api neraka. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ

Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, “Aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Puasa adalah pengontrol nafsu

Puasa juga merupakan pengontrol nafsu. Karenanya Rasulullah menganjurkan para pemuda yang belum mampu menikah untuk berpuasa.

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat mengontrol syahwatnya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Imam Ghazali menjelaskan, kenyang dengan makanan adalah pintu besar setan untuk mempermainkan nafsu manusia. Makan yang kenyang, sekalipun makanan itu halal, dapat menguatkan berbagai syahwat yang akan mempersilahkan setan masuk menyerang jiwa. “Setan itu berjalan dalam aliran darah keturunan Adam. Maka persempitlah ruang geraknya dengan cara menahan lapar (puasa).”

7. Menjauhkan dari neraka

Di antara keutamaan puasa adalah menjauhkan pelakunya dari neraka. Satu hari puasa setara dengan penambahan jarak sejauh tujuh puluh musim dari neraka.

مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا

Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah kecuali Allah menjauhkan wajahnya dengan hari itu dari api neraka tujuh puluh musim. (HR. Jama’ah kecuali Abu Dawud)

Tidakkah kita ingin dijauhkan dari neraka yang kedahsyatannya sangat luar biasa hingga membuat setiap orang yang mengetahuinya akan takut pada siksa neraka? Tidakkah kita ingin dihindarkan dari neraka yang siksa paling ringannya berupa kerikil panas yang ketika diinjak, otak menjadi mendidih?

Baca juga: Sholat Tahajud

8. Masuk surga

Ketika seseorang selamat dari neraka, maka tempat kembalinya adalah surga. Puasa, dengan izin Allah, akan memasukkan pelakunya ke surga.

عَنْ أَبِى أُمَامَةَ قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقُلْتُ مُرْنِى بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِى الْجَنَّةَ. قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لاَ عِدْلَ لَهُ . ثُمَّ أَتَيْتُهُ الثَّانِيَةَ فَقَالَ عَلَيْكَ بِالصِّيَامِ

Dari Abu Umamah berkata: Saya datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka saya berkata: “Perintahkan kepada saya dengan sebuah amal yang dapat memasukkan saya ke dalam surga!” Beliau menjawab: “Berpuasalah, sesungguhnya tiada tandingan baginya” Kemudian saya datang untuk kedua kalinya, maka Beliau berkata: “Berpuasalah” (HR. Ahmad, Nasa’i dan Hakim dan dia menshahihkannya)

Tidakkah kita ingin Allah masukkan ke surga yang kenikmatannya sangat luar biasa hingga membuat rindu setiap orang yang mengetahuinya? Tidakkah kita ingin masuk surga yang kenikmatannya belum pernah terlihat mata, belum pernah terdengar telinga, dan bahkan belum pernah terbayang dalam pikiran manusia? Tidakkah kita merindukan surga yang hanya dengan memasukinya kita bisa melihat Allah Subhanahu wa Ta’ala? Kenikmatan terbesar yang membuat kenikmatan surgawi lain seakan tidak ada apa-apanya.

Semoga dengan mengetahui delapan keutamaan puasa ini kita semakin semangat berpuasa dan senantiasa ikhlas dalam menjalankannya. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]