Salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan adalah puasa ayyamul bidh. Bagaimana niat puasa ayyamul bidh? Bagaimana tata caranya, apa saja keutamaan puasa ini, dan kapan waktu atau jadwalnya?
Puasa merupakan salah satu rukun Islam. Selain puasa Ramadhan yang wajib, ada beberapa puasa sunnah. Salah satunya adalah ayyamul bidh. Sebagian kaum muslimin akrab dengan puasa ini bahkan sudah rutin menjalankannya. Namun, ada juga yang belum mengetahui bahkan masih asing dengan istilah ayyamul bidh.
Daftar Isi
Pengertian dan Hukumnya
Ayyamul bidh terdiri dari dua kata, yakni ayyam dan al bidh. Ayyam merupakan bentuk jamak dari yaum yang artinya hari. Sedangkan al bidh artinya adalah putih. Jadi, ayyamul bidh adalah hari-hari putih. Maksudnya, hari-hari ketika bulan bersinar paling terang atau sedang putih-putihnya. Yaitu tanggal 13-15 hijriyah.
Jadi, puasa ayyamul bidh adalah puasa pada hari-hari putih yakni tanggal 13, 14, dan 15 hijriyah. Puasa tiga hari setiap tengah bulan kecuali 13 Dzulhijjah karena masih hari tasyrik yang merupakan waktu terlarang berpuasa.
Hukum puasa ini adalah sunnah muakkadah. Yakni sunnah yang sangat Islam anjurkan.
Baca juga: Puasa Senin Kamis
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Meskipun hanya tiga hari setiap bulan, puasa ini memiliki keutamaan yang luar biasa. Berikut ini sebagian keutamaan ayyamul bidh berdasarkan hadits-hadits shahih:
1. Wasiat Rasulullah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepada Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu untuk melakukan tiga amalan. Salah satunya adalah puasa sunnah tiga hari setiap bulan. Abu Hurairah mengatakan:
أَوْصَانِى خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِثَلاَثٍ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ
Kekasihku –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga hal padaku: berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan sholat dhuha dua raka’at, dan sholat witir sebelum tidur. (Muttafaq ‘alaih)
Kepada Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah menjelaskan bahwa puasa tiga hari setiap bulan yang paling utama adalah pada ayyamul bidh.
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulan, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15. (HR. Tirmidzi; hasan)
2. Amalan Rasulullah
Puasa ini merupakan salah satu amalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau menjaga amalan ini baik di waktu mukim maupun saat safar (bepergian). Karenanya, mengerjakan puasa ini insya Allah berpahala besar. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu mengatakan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa berpuasa pada ayyamul bidh baik ketika mukim maupun ketika bepergian. (HR. An-Nasa’i; hasan)
3. Puasa sepanjang tahun
Puasa tiga hari setiap bulan memiliki pahala yang luar biasa. Yakni setara dengan puasa sepanjang tahun. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
Berpuasa tiga hari (setiap bulan) seperti berpuasa sepanjang tahun. (HR. Bukhari)
Baca juga: Puasa Daud
Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh
Tata cara puasa ayyamul bidh sama dengan tata cara puasa pada umumnya. Yaitu sebagai berikut:
1. Niat
Niat puasa ayyamul bidh pada malam hari sebelum terbitnya fajar. Namun, karena ini adalah puasa sunnah, boleh niat di pagi hari jika terlupa malamnya. Asalkan belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal apapun yang membatalkan puasa.
2. Makan sahur
Makan sahur merupakan salah satu sunnah puasa yang jika kita lakukan akan mendapat pahala dan keberkahan. Namun jika tidak dikerjakan, misalnya karena bangunnya terlambat, puasanya tetap sah. Karena ia adalah sunnah, bukan rukun.
3. Menahan diri dari yang membatalkan
Yaitu menahan diri dari makan, minum, berhubungan dengan istri dan segala hal yang membatalkan puasa. Waktunya mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
4. Buka puasa
Yaitu berbuka sebagaimana puasa pada umumnya baik puasa wajib maupun puasa sunnah. Buka puasa ini waktunya ketika matahari terbenam, yakni saat masuknya waktu sholat Maghrib. Menyegerakan puasa merupakan salah satu sunnah puasa. Membaca doa buka puasa juga merupakan sunnah puasa.
Baca juga: Puasa Arafah
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Syekh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafadzkan niat bukanlah syarat, tetapi ia sunnah menurut jumhur ulama selain mazhab Maliki dengan maksud membantu hati dalam menghadirkan niat.
Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafadzkan niat karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para Sahabat Nabi tidak melafadzkan niat.
Lafadz niat puasa ayyamul bidh adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيضِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
(Nawaitu shouma ayyaamil biidh sunnatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya:
Aku niat puasa ayyamul bidh, sunnah karena Allah Ta’ala
Baca juga: Puasa Asyura
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh 2024
Sepanjang tahun 2024, puasa ayyamul bidh ada 32 hari. Yakni setelah dikurangi Ramadhan dan 13 Dzulhijjah yang bertepatan dengan hari tasyrik (haram puasa). Jadwal lengkapnya adalah sebagai berikut:
Januari 2024
- Kamis, 25 Januari 2024 (13 Rajab 1445)
- Jum’at, 26 Januari 2024 (14 Rajab 1445)
- Sabtu, 27 Januari 2024 (15 Rajab 1445)
Februari 2024
- Jum’at, 23 Februari 2024 (13 Sya’ban 1445)
- Sabtu, 24 Februari 2024 (14 Sya’ban 1445)
- Ahad, 25 Februari 2024 (15 Sya’ban 1445)
April 2024
- Selasa, 22 April 2024 (13 Syawwal 1445)
- Rabu, 23 April 2024 (14 Syawwal 1445)
- Kamis, 24 April 2024 (15 Syawwal 1445)
Mei 2024
- Selasa, 21 Mei 2024 (13 Dzulqa’dah 1445)
- Rabu, 22 Mei 2024 (14 Dzulqa’dah 1445)
- Kamis, 23 Mei 2024 (15 Dzulqa’dah 1445)
Juni 2024
- Jum’at, 21 Juni 2024 (14 Dzulhijjah 1445)
- Sabtu, 22 Juni 2024 (15 Dzulhijjah 1445)
Juli 2024
- Sabtu, 20 Juli 2024 (13 Muharram 1446)
- Ahad, 21 Juli 2024 (14 Muharram 1446)
- Senin, 22 Juli 2024 (15 Muharram 1446)
Agustus 2024
- Senin, 19 Agustus 2024 (13 Safar 1446)
- Selasa, 20 Agustus 2024 (14 Safar 1446)
- Rabu, 21 Agustus 2024 (15 Safar 1446)
September 2024
- Selasa, 17 September 2024 (13 Rabiul Awal 1446)
- Rabu, 18 September 2024 (14 Rabiul Awal 1446)
- Kamis, 19 September 2024 (15 Rabiul Awal 1446)
Oktober 2024
- Kamis, 17 Oktober 2024 (13 Rabiul Akhir 1446)
- Jumat, 18 Oktober 2024 (14 Rabiul Akhir 1446)
- Sabtu, 19 Oktober 2024 (15 Rabiul Akhir 1446)
November 2024
- Jumat, 15 November 2024 (13 Jumadil Awal 1446)
- Sabtu, 16 November 2024 (14 Jumadil Awal 1446)
- Ahad, 17 November 2024 (15 Jumadil Awal 1446)
Desember 2024
- Ahad, 13 Desember 2024 (13 Jumadil Akhir 1446)
- Senin, 14 Desember 2024 (14 Jumadil Akhir 1446)
- Selasa, 15 Desember 2024 (15 Jumadil Akhir 1446)
Demikian pembahasan Puasa Ayyamul Bidh mulai dari pengertian dan hukum, niat, tata cara, keutamaan, hingga jadwalnya. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]