Beranda Kisah-Sejarah Kisah Sahabat Terobos Tenda Panglima Romawi, Sahabat Nabi Ini Terkejut Lihat Istrinya

Terobos Tenda Panglima Romawi, Sahabat Nabi Ini Terkejut Lihat Istrinya

0
sahabat nabi
ilustrasi pasukan Islam (Film Omar)

Ini salah satu peristiwa yang menunjukkan hebatnya wanita muslimah dalam sejarah. Sekaligus menjawab tuduhan bahwa wanita hanya boleh beraktifitas di dalam rumah.

Tentang peran wanita muslimah di berbagai bidang pada zaman Rasulullah, Abdul Halim Abu Syuqqah telah membuat buku khusus yang luar biasa. Tahrirul Mar’ah fi ‘Ashrir Risalah, judulnya. Telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Kebebasan Wanita sebanyak enam jilid.

Sedangkan kisah menakjubkan ini, ia dengan mudah bisa dilihat pada banyak buku-buku sejarah terutama yang membahas khalifah Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu. Sebab perjuangan heroik ini terjadi di masa kekhilafahan beliau. Buku Tarikh Ath Thabari yang ditulis Imam Ath Thabari dan Taisir Al Karim al Mannan fi as Sirah Utsman ibnu Affan karya Ali Muhammad Ash Shalaby merupakan dua di antara buku yang menceritakan kisah ini.

Habib bin Maslamah Al Fuhari, namanya. Ia seorang sahabat Nabi yang terkenal dengan doa-doanya yang dikabulkan. Khalifah Ustman mengangkatnya sebagai panglima untuk memberikan pelajaran kepada pasukan Romawi yang berupaya menakut-nakuti umat Islam di Syam.

Ketika Habib melakukan inspeksi atas pasukannya yang akan berangkat ke medan perang melawan Romawi, istrinya tiba-tiba datang mendekat.

“Di mana aku bisa menemuimu ketika perang telah berkecamuk nanti?” tanya Ummu Abdillah binti Yazid Al Kalbiah pada suaminya.

“Di tenda panglima Romawi atau di surga,” jawab Habib mantap. Para sahabat memang memiliki cita-cita syahid di jalan Allah sehingga dalam setiap peperangan mereka berharap bisa gugur dan masuk surga. Al mautu fi sabilillah asma amanina, mati di jalan Allah adalah cita-cita kami.

Perang pun berkecamuk. Habib dan pasukannya bertempur dengan gagah berani, mendobrak pasukan Romawi hingga jantung pertahanannya. Pasukan Rowami kocar-kacir.

Di tengah tanda-tanda kemenangan itu, Habib bergegas menuju tenda panglima Rowami di Muriyan. Sesampainya di tenda panglima Romawi, alangkah terkejutnya Habib. Ternyata istrinya telah menunggunya di sana. Ia lebih dulu mampu menerobos pusat komando pasukan Romawi itu.

Dr Aidh Al Qarni juga mengetengahkan kisah ini dalam bukunya As’adu Imra’atin fil ‘Alam (Kiat Menjadi Wanita Paling Bahagia di Dunia dan Akhirat). Ia memberi judul wanita pencetak kepahlawanan, lantas menutupnya dengan satu kesimpulan: andai kaum wanita seperti wanita ini, tentu wanita lebih utama daripada laki-laki. [Muchlisin BK/Bersamadakwah]