Wudhu adalah sebuah amal yang harus kita kuasai. Sebab, ia merupakan cara mensucikan diri dari hadats kecil. Tanpanya, shalat kita menjadi tidak sah.
Bagaimana cara, niat wudhu, syarat, rukun, dan doa serta keutamaannya? Ini pembahasan lengkapnya.
Daftar Isi
Pengertian dan Hukum
Secara bahasa, wudhu (وضوء) merupakan turunan dari kata al waadha’ah (الوضاءة) yang artinya adalah “bagus dan cemerlang.”
Secara syara’, wudhu (وضوء) adalah istilah untuk suatu kegiatan yang menggunakan air untuk membasuh anggota badan tertentu dengan disertai niat.
Hukumnya adalah wajib bagi orang yang berhadats apabila ia ingin melakukan sholat, thawaf, dan berbagai ibadah yang mensyaratkan suci dari hadats kecil. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.. (QS. Al Maidah: 6)
Juga berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
لاَ يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاَةَ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
Allah tidak akan menerima sholat seseorang di antara kamu yang telah berhadats hingga dia berwudhu. (HR. Bukhari)
Ia sunnah untuk orang yang hendak sholat meskipun ia telah punya wudhu dari sholat sebelumnya. Ia juga disunnahkan sebelum menyentuh buku-buku agama seperti hadits, fiqih dan lainnya. Adapun sebelum menyentuh Al Qur’an, para ulama berbeda pendapat apakah ia wajib atau sunnah.
Ia juga disunnahkan sebelum tidur, sebelum mandi wajib, sesudah marah, sebelum adzan, bahkan disunnahkan setiap kali batal.
Baca juga: Sholat Dhuha
Tata Cara Wudhu
Wudhu memiliki syarat sah dan rukun yang wajib dikerjakan agar sah dan sesuai aturan syariat. Syarat sahnya ada tiga sedangkan rukunnya ada enam.
Syarat Sah Wudhu
Tiga syarat sahnya adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan air suci
Air yang digunakan untuk berwudhu harus air yang suci lagi mensucikan. Tidak sah jika dengan menggunakan air yang tidak suci (mengandung najis).
2. Air yang digunakan adalah air halal, bukan air curian dan sejenisnya
Makruh berwudhu dengan air ghasab dan menjadi tidak sah jika menggunakan air curian atau yang diperoleh dengan cara haram.
3. Membersihkan benda-benda yang dapat menghalangi air menyentuh kulit
Tidak sah jika seseorang berwudhu namun airnya terhalang mengenai kulit baik karena cat atau lainnya.
Rukun Wudhu
Adapun rukun atau fardhu wudhu ada enam sebagai berikut:
1. Niat
Yakni menyengaja untuk berwudhu. Pembahasan lebih detil dan lafadznya dibahas di Niat Wudhu
2. Membasuh wajah
Wajib membasuh seluruh wajah mulai dahi hingga dagu, termasuk janggut. Mulai dari tepi kanan yang berbatasan dengan telinga kanan hingga tepi kiri yang berbatasan dengan telinga kiri.
3. Membasuh tangan hingga siku
Wajib membasuh kedua tangan hingga siku. Bahkan seluruh bulu dan kulit tangan harus ikut dibasuh.
4. Mengusap (sebagian) kepala
Wajib mengusap sebagian kepala dengan air. Wudhu tetap sah walaupun hanya sebagian yang terkena air.
5. Membasuh kaki hingga mata kaki
Wajib membasuh kedua kaki, yakni mulai ujung jari dan kukunya hingga mata kaki. Seluruh bulu dan kulit kaki juga harus dibasuh.
6. Tertib
Yakni berurutan mulai niat hingga membasuh kaki.
Rukun ini berdasarkan firman Allah dalam Surat Al Maidah ayat 6.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.. (QS. Al Maidah: 6)
Baca juga: Niat Sholat Tahajud
Tata Cara Wudhu Rasulullah
Adapun jika ditambahkan dengan sunnah-sunnahnya, tata cara wudhu sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sebagai berikut:
- Membasuh telapak tangan tiga kali
- Berkumur tiga kali
- Memasukkan air ke hidung dan membuangnya tiga kali
- Niat
- Membasuh seluruh wajah tiga kali
- Membasuh tangan hingga siku tiga kali. Tangan kanan dulu, lalu
tangan kiri. - Mengusap (sebagian) kepala
- Mengusap telinga
- Membasuh kaki hingga mata kaki tiga kali
- Tertib (berurutan)
Baca juga: Ayat Kursi
Niat Wudhu
Niat secara bahasa artinya adalah menyengaja. Menurut syariat, niat adalah menyengaja suatu perbuatan yang langsung dikerjakan setelahnya. Niat inilah yang membedakan ibadah dengan kegiatan lainnya.
Para ulama sepakat bahwa niat tempatnya di hati. Ia tidak harus dilafadzkan. Namun Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, menurut jumhur ulama melafadzkan niat disunnahkan dalam rangka membantu hati menghadirkan niat.
Sedangkan dalam madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafadzkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Bagi yang melafadzkan, lafazh niat wudhu adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْاَصْغَرِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitul wudluu-a lirof’il hadatsil asghori fardlol lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Aku niat wudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah Ta’ala
Dalam Fikih Manhaji dijelaskan, niat wudhu dibaca pada saat akan membasuh wajah karena merupakan anggota wudhu (rukun) yang dibasuh pertama kali.
Baca juga: Niat Shalat Istikharah
Sunnah Wudhu
Ada banyak sunnah wudhu. Setidaknya ada 20 sebagai berikut:
- Membaca basmalah
- Bersiwak
- Membasuh telapak tangan
- Berkumur
- Membersihkan hidung dengan air
- Menyela-nyela janggut yang lebat dengan jari-jari
- Menyapu seluruh kepala
- Menyela jari-jari tangan dan kaki
- Menyapu telinga bagian dalam dan luar
- Melakukan fardhu dan sunnah wudhu tiga kali
- Mendahulukan yang kanan daripada yang kiri
- Menggosok anggota wudhu yang dibasuh
- Beriringan membasuk anggota wudhu tanpa dijeda
- Melebihkan basuhan tangan hingga melampaui sika
- Melebihkan basuhan kaki hingga melampaui mata kaki
- Hemat dan tidak boros menggunakan air
- Menghadap kiblat sewaktu berwudhu
- Tidak bicara saat berwudhu
- Membaca doa setelah wudhu
- Mengerjakan shalat dua rakaat setelah wudhu
Baca juga: Doa Iftitah
Doa Wudhu
Sebagaimana telah dituliskan di atas, salah satu sunnah wudhu adalah berdoa setelah mengerjakannya. Berikut ini beberapa doa setelah wudhu dalam hadits.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
(Asyhadu an laa ilaaha illalloh wahdahu laa syariikalah. Wa asyhadu wa anna muhammadan ‘abduhuu warosuuluh)
Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ
(Asyhadu an laa ilaaha illalloh wa anna muhammadan ‘abdulloohi warosuuluh)
Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya.
Dua doa setelah wudhu ini sama-sama diriwayatkan oleh Imam Muslim dan merupakan doa yang paling shahih.
Ada pula doa setelah wudhu yang lebih panjang dalam riwayat Imam Tirmidzi dan juga dinilai shahih oleh Al Albani.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
(Asyhadu an laa ilaaha illalloh wahdahu laa syariikalah. Wa asyhadu wa anna muhammadan ‘abduhuu warosuuluh. Alloohummaj’alnii minat tawwaabiina waj’alnii minal mutathohhiriin)
Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang menyucikan diri.
Baca juga: Doa Setelah Sholat
Keutamaan Wudhu
Banyak hadits yang menerangkan keutamaan wudhu. Berikut ini empat di antara keutamaan wudhu yang luar biasa:
1. Membersihkan dosa
Keutamaan yang pertama adalah membersihkan dosa. Yakni dosa-dosanya akan keluar dari anggota badan yang terbasuh saat berwudhu.
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ
Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, maka dosa-dosanya akan keluar dari badannya, sampai-sampai keluar dari bawah kuku-kukunya. (HR. Muslim)
2. Mengangkat derajat
Selain menghapus dosa, keutamaan lainnya adalah mengangkat derajat.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ. قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Maukah aku tunjukkan padamu hal-hal yang Allah akan menghapuskan dosamu serta mengangkat derajatmu?” Para sahabat menjawab, “Mau ya Rasulullah.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Menyempurnakan wudhu ketika menghadapi kesusahan, memperbanyak langkah menuju masjid, serta menunggu shalat demi shalat. Inilah yang dinamakan ribath, inilah ribath, inilah ribath.” (HR. Muslim)
3. Wajah dan anggota wudhunya bercahaya
Keutamaan yang ketiga, orang yang berwudhu, kelak di akhirat wajah dan anggota wudhunya akan bercahaya. Dengan cahaya itu, Rasulullah akan mengenali mereka sebagai umat beliau.
إِنَّ أُمَّتِى يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ أَثَرِ الْوُضُوءِ فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ
Sesungguhnya umatku akan datang pada hari kiamat nanti dengan wajah dan anggota badan bersinar karena bekas air wudhu. Maka barangsiapa yang bisa memanjangkan cahayanya, hendaklah ia melakukanya. (HR. Muslim)
4. Dinanti delapan pintu surga
Keutamaan ini untuk orang yang menyempurnakan wudhunya kemudian membaca doa setelah wudhu. Yakni delapan pintu surga akan terbuka untuknya.
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ – أَوْ فَيُسْبِغُ – الْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ
Tidak seorang pun di antara kamu yang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya kemudian ia membaca doa (yang artinya) ‘Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusanNya’ melainkan akan terbuka pintu-pintu surga yang berjumlah delapan yang dapat ia masuki dari mana saja ia mau. (HR. Muslim dari Umar secara marfu’)
Demikian panduan tentang wudhu mulai dari pengertian dan hukumnya, tata cara, niat wudhu, hingga keutamaan atau fadhilahnya. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
Kalo niat pakai bahasa indonesia apakah wudhu sah? Apa harus pake bahasa arab?
Boleh. Karena semua ulama sepakat niat wudhu itu tempatnya di hati. Tidak harus dilafadzkan. Intinya adalah menyengaja untuk berwudhu agar suci dari hadats kecil sehingga bisa sholat dan lain-lain.
izin
Assalaamu’alaikum. Izin mengcopy gambar. Baarakallaahi fiik
Assalaamu’alaikum sumua saya nak tanya kenapa bahasa arab???
Komentar ditutup.