Lanjutan dari Wahai Para Wanita, Inilah Kiat Membahagiakan Suamimu
Ketika kamu merasa bahwa pembicaraan kalian mulai membosankan maka bangkitlah, lalu goyanglah tempat duduknya. Kemudian ciptakan permasalahan sedikit yang dapat diatasi hanya dalam beberapa detik.
Dengan demikian, bisa dipastikan dia akan melayani permainanmu. Kagetkan suamimu dengan kepintaranmu dan jadikan semangatnya selalu menyala di hadapanmu.
6. Jangan sekali-kali mengungkap aibnya dan mencibirnya.
Tidak apa-apa jika kamu melontarkan sedikit kritik yang menggelikan dari waktu ke waktu. Tetapi jika suamimu tidak secerdas dirimu maka ia akan mengambil keputusan yang salah.
Jika kamu tidak mampu melakukan itu karena cintamu kepadanya telah mendarah daging maka jangan menunjukkan kemarahan di depannya, karena ia akan lari.
7. Jangan pernah berkata kepadanya “begini dan begitu” layaknya seorang guru.
Sebab, berapapun benar dan lembut pernyataanmu, pasti dia tidak akan dapat menerimanya.
8. Gunakanlah cara halus, karena cara itulah yang dapat menggugah kelaki-lakiannya dan membangkitkan kepercayaan dirinya di hadapanmu.
Cara itu juga dapat dapat memotivasinya untuk berpikir dengan tenang dan matang. Saya teringat saat kita kecil dulu guru-guru kita menuliskan beberapa huruf dan menyuruh kita membuat beberapa kata, lalu menyusun beberapa kalimat.
Alangkah menyenangkannya saat suami berkata, “Saya akan mengerjakannya.” Dengan demikian pasti dia mulai mengerjakannya apa yang telah engkau tuliskan.
Saya tidak pernah melupakan kebahagiaan saat saya bisa berhasil merangkai kata-kata tersebut menjadi kalimat-kalimat yang benar. Jadi, jangan halangi kepercayaan dirinya di depanmu.
9. Jangan banyak mengkritik dan mencela perbuatannya, karena itu membuatnya lari darimu.
Jangan hanya mengandalkan bahwa kalian berdua saling mencintai. Sebab, bertubinya kritik dan celaan menciptakan jurang yang menganga antara kalian dan cukup mematikan semua perasaan indah yang terajut antara kalian berdua.
10. Perlakukan suamimu layaknya anak kecil yang selalu butuh kehangatan dekapan kasihmu.
Saat kamu menyambutnya maka kondisikan seperti penyambutan seorang ibunya kepada anaknya. Lihatlah mata para ibu saat bertemu dengan anaknya yang baru datang dan juga ungkapan-ungkapannya yang hampir tak dapat dipahami selain ibu dan anak.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Berlanjut ke Wahai Para Wanita, Inilah Kiat Membahagiakan Suamimu (Bagian 3)