Lanjutan dari Bukti Cinta Umar Kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
Abdullah bin Abbas pernah menceritakan sebuah peristiwa yang terjadi pada masa Umar menjabat sebagai khalifah. Abdullah menuturkan,
“Pada waktu itu, Abbas mempunyai saluran air yang melewati jalan yang biasa dilalui Umar.
Suatu hari, Umar yang telah berpakaian rapi bersiap-siap untuk pergi ke masjid guna mendirikan shalat Jum’at. Pada saat yang sama, di rumah Abbas sedang disembelih dua ekor burung.
Ketika dituangkan air yang digunakan untuk membersihkan darah bekas sembelihan burung, air tersebut mengalir ke saluran air tadi dan mengenai Umar lantas ia memerintahkan supaya saluran air tersebut dipindahkan.
Setelah itu, Umar kembali ke rumahnya guna mengganti pakaian dan pergi ke masjid untuk mengimami jamaah yang akan melaksanakan shalat Jum’at.
Setelah shalat selesai, Abbas pun datang kepada Umar lalu bertutur,
“Demi Allah, tempat saluran air tersebut [sebelum dipindahkan] adalah tempat yang telah dipilih oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.”
Mendengar hal tersebut Umar mengatakan,
“Kalau begitu saya minta engkau naik ke atas punggungku supaya bisa meletakkan kembali saluran air itu ke tempat yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.”
Abbas lalu melakukan perintah Umar tersebut.
Rasa cinta yang dimiliki Umar kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam diiringi dengan ketaatan pada perintah beliau, termasuk dalam perihal mengikuti semua yang telah beliau lakukan.
Di antaranya dalam pelaksanaan ibadah haji. Umar melakukan semua manasik haji seperti yang telah dilaksankaan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Ketika mendekat ke tempat Hajar Aswad, ia pun menciumnya. Setelah itu, Umar mengatakan,
“Sungguh aku tahu engkau hanyalah sebuah batu yang tidak akan memberikan bahaya ataupun manfaat. Seandainya aku tidak melihat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menciummu, sungguh aku tidak akan menciummu.”
Selanjutnya, Umar berkata, “Kenapa kita mesti berjalan cepat. Dahulu, kita memperlihatkannya kepada kaum musyrikin guna menunjukkan kekuatan kita, dan pada saat ini mereka telah dibinasakan oleh Allah.”
Umar lantas mengatakan,
“Jika ada sesuatu yang pernah dilakukan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, maka kita tidak akan pernah meninggalkannya.”
Itulah sikap Umar. Dalam satu kesempatan ia memperlihatkan ketaatannya pada perintah Allah dan Rasul-Nya, sementara dalam kesempatan lain dia memperlihatkan kekuatannya.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Berlanjut ke Bukti Cinta Umar Kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam (Bagian 3)