Beranda Dasar Islam Fiqih Niat Mandi Idul Fitri: Arab, Latin, Arti, dan Tata Caranya

Niat Mandi Idul Fitri: Arab, Latin, Arti, dan Tata Caranya

0
niat mandi idul fitri

Salah satu sunnah ketika idul fitri adalah mandi. Namun, bukan mandi biasa. Bagaimana tata cara dan niat mandi idul fitri? Kapan waktu melaksanakannya?

Idul Fitri 1 Syawal 1445 hijriah tahun ini insya Allah serentak. Insya Allah tidak ada perbedaan antara Pemerintah, NU, maupun Muhammadiyah. Yakni bersamaan pada hari Rabu, 10 April 2024. Di antara sunnah pada pagi hari itu sebelum berangkat sholat id adalah mandi idul fitri.

Pengertian Mandi Idul Fitri

Mandi (الغسل) adalah meratakan air ke seluruh tubuh dengan cara tertentu. Mandi Idul Fitri adalah meratakan air ke seluruh tubuh dengan niat dan cara tertentu sebelum berangkat Sholat Idul Fitri.

Hukum Mandi Idul Fitri

Mandi sebelum Sholat Idul Fitri ini hukumnya sunnah. Bagi orang yang mengerjakannya, ia akan mendapatkan pahala. Sedangkan bagi orang yang tidak mengerjakannya, ia tidak berdosa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meneladankan, beliau mandi sebelum berangkat sholat Idul Fitri. Demikian pula para sahabat Nabi, mereka biasa menjalankan sunnah ini.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. (HR. Ibnu Majah)

Baca juga: Ucapan Idul Fitri 2024

Niat Mandi Idul Fitri

Di dalam hadits, tidak ada lafal niat mandi idul fitri. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mengerjakan ibadah dengan niat tanpa melafalkannya. Demikian pula para shahabat juga tidak kita dapati riwayat lafal niat ini.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam kitab Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafalkan niat bukanlah syarat, tetapi menurut jumhur ulama hukumnya sunnah karena membantu hati dalam menghadirkan niat. Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak melafalkan niat.

Nah, berikut ini lafadz niat mandi idul fitri dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

(Nawaitul ghusla li’iidil fithri sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya:
Aku niat mandi Idul Fitri sunnah karena Allah Taála.

Baca juga: Niat Zakat Fitrah

Tata Cara Mandi Idul Fitri

Tata cara mandi idul fitri sama dengan mandi junub alias mandi wajib. Yang membedakan adalah niatnya.

Rukun mandi ada dua yaitu niat dan membasuh seluruh anggota tubuh, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Maidah ayat 6. Sehingga, orang yang telah berniat mandi idul fitri dan kemudian membasuh seluruh tubuhnya dengan air, mandinya sudah sah.

Namun, Rasulullah mencontohkan tata cara mandi yang di dalamnya terdapat banyak sunnah sebagai berikut:

1. Niat

Mulailah dengan niat mandi idul fitri yang merupakan sunnah. Niat ini yang membedakannya dengan mandi wajib dan mandi biasa. Niatkan karena Allah. Sebab, ikhlas adalah syarat diterimanya amal.

2. Bersihkan telapak tangan

Basuh dan bersihkan kedua telapak tangan. Ulangi tiga kali.Sebagaimana hadits shahih riwayat Imam Muslim.

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ فَبَدَأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا

Dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali… (HR. Muslim)

3. Berwudhu

Ambillah wudhu sebagaimana ketika hendak shalat.

4. Basuh rambut, sela pangkal kepala

Masukkan telapak tangan ke air atau ambillah air dengan kedua telapak tangan (jika memakai shower). Lalu, gosokkan ke kulit kepala. Kemudian, siramlah kepala tiga kali.

5. Siram dan bersihkan anggota tubuh

Pastikan seluruh anggota tubuh tersiram air dan dibersihkan. Termasuk, lipatan atau bagian-bagian yang tersembunyi seperti ketiak dan sela jari kaki.

Langkah ke-3 hingga ke-5, dalilnya adalah hadits shahih riwayat Imam Bukhari:

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي الْمَاءِ فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ

Dari ‘Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya. (HR. Bukhari)

Baca juga: Minal Aidin wal Faizin

Waktu Pelaksanaan

Waktu mandi Idul Fitri adalah sebelum sholat Idul Fitri. Menurut Imam Ghazali, waktunya bisa sebelum Subuh atau sesudahnya. Sedangkan menurut Syekh Al-Bajuri, waktu mandi ini terbentang mulai dari tengah malam hingga menjelang berangkat sholat id.

Baca juga: Taqabbalallahu Minna wa Minkum

Demikian tata cara dan niat mandi Idul Fitri. Semoga kita bisa mengamalkannya dan mendapatkan kesunnahan pada Idul Fitri yang membuat Allah ridha kepada kita. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]