Beranda Keluarga Muslimah Wahai Ukhti… Perhatikan Betismu

Wahai Ukhti… Perhatikan Betismu

0

Entah sudah berapa kali, di berbagai tempat, masih saja terjadi. Sebenarnya mereka sudah menutup aurat dengan cukup rapi. Jilbab panjang, pakai kaus kaki. Saat berjalan, anggun. Saat motor melaju, tak ada masalah. Tapi begitu motor berhenti, mereka menjulurkan kaki, tersingkaplah betis yang seharusnya tersembunyi.

Mengapa bisa begitu? Di sinilah para akhwat perlu menyadari. Bahwa ketika mereka mengendarai motor berbeda dengan mereka berjalan kaki. Naik motor, pasti ada saat-saat berhenti. Ketika lampu merah, ketika hendak parkir, atau ketika tiba di tujuan. Dan pada saat berhenti itu, baik pakai motor bebek atau skuter, mereka akan meluruskan salah satu kaki. Di saat seperti itu, rok atau jubah mereka tertarik ke atas.

Semestinya hal itu tidak menjadi masalah jika akhwat tersebut memakai celana panjang di balik jubah atau roknya. Sebab kalaupun jubah dan rok tertarik ke atas, aurat mereka tetap tidak terlihat karena terlindungi oleh celana panjang. Ini pula yang dilakukan oleh sahabiyat yang kemudian dipuji oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dalam Syu’bal Iman, Imam Baihaqi meriwayatkan sebuah hadits bahwa Rasulullah ketika itu duduk di sebuah pintu Masjid Nabawi. Lalu lewatlah seorang wanita. Tiba-tiba wanita itu terjatuh. Seketika Rasulullah memalingkan wajahnya karena khawatir aurat wanita itu tersingkap. “Dia memakai celana panjang (di balik jubahnya sehingga auratnya tidak tersingkap), ya Rasulullah,” kata sebagian sahabat. Maka Rasulullah pun bersabda, “Ya Allah rahmatilah wanita yang memakai celana panjang (di balik jubahnya).”

Seperti diketahui, aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Maka bagaimana caranya agar aurat itu tertutup, perlu menjadi perhatian khusus bagi seluruh akhwat. Seluruh muslimah. Dan, menutup aurat tidaklah sama dengan membungkus. Karenanya pakaian muslimah haruslah longgar, tidak ketat, tidak membentuk lekuk tubuh, dan juga tidak tipis/transparan.

Sungguh sangat disayangkan, jika seluruh aurat sudah tertutup. Pakaian sudah longgar, tidak ketat, tidak membentuk lekuk tubuh, jauh dari transparan tapi tiba-tiba tanpa sadar aurat terlihat gara-gara tidak memakai celana saat berkendara.

Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/bersamadakwah]