Beranda Kisah-Sejarah Kisah Nyata Kisah Setan dan Seseorang yang Menyembah Allah di Dalam Sinagog

Kisah Setan dan Seseorang yang Menyembah Allah di Dalam Sinagog

thingstodo.viator

Sudah seharusnya kita, wahai saudaraku yang muslim, jangan sampai merasa aman dari perangkap yang sesungguhnya untuk menghadapinya dengan mengerahkan segenap kekuatan yang ada pada diri kita seraya memohon pertolongan kepada Allah Yang Maha Esa. Karena tiada yang dapat memelihara kita dari gangguan setan, kecuali hanya Allah.

Sesungguhnya Allah swt telah berfirman:

(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) shaitan ketika dia berkata kepada manusia: “Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam”. (QS. Al-Hasyr: 16)

Ibnu Jarir dan Ibnu Katsir mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan seorang ahli ibadah dari kalangan kaum Bani Israil, bernama Barshish. Dia seorang ahli Ibadah besar, tinggal di dalam sebuah sinagog untuk menyembah Allah, tetapi ibadahnya lebih mendominasi ilmunya, padahal orang yang berilmu lebih ditakuti oleh setan ketimbang seribu orang ahli ibadah.

Setelah dia menyembah Allah, bersujud kepada-Nya, dan banyak berdzikir menyebut nama Allah, Allah bermaksud menguji iman dan keyakinannya.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Al- ‘Ankabuut: 2)

Ia duduk di sinagognya, lalu datanglah kepadanya sejumlah lelaki dari kalangan mujahidin Bani Israil. Mereka berkata: “Hal Barshish, sesungguhnya kami bermaksud pergi jihad di jalan Allah, sedang kami mempunyai seorang saudara perempuan yang tinggal di rumah kami di sebelah sinagogmu. Dia tidak ada temannya sesudah A llah, kecuali hanya engkau. Oleh karenaitu, kamu harus menjaganya sampai kami kembali dari jihad.” Barshish menjawab: “Ini merupakan suatu kehormatan bagiku. Aku terima hal ini dengan senang hati.”

Mereka pun berangkat berjihad di jalan Allah dan Barshish tinggal di dalam sinagognya menyembah Allah. Selanjutnya, datang lah setan kepadanya dan berkata: “Hai Barshihsh, sesungguhnya wanita ini berada dalam jaminanmu. Dia adalah wanita muda yang berada dalam perlindunganmu. Jika engkau biarkan, barangkali dia merasa kesepian. Sebaiknya engkau julurkan kepalamu setiap pagi hari, lalu engkau ucapkan salam kepadanya. Itu sama sekali tidak akan membahayakanmu, karena dia seorang wanita yang memakai hijab”. Barshish pun menerima saran setan, lalu dia mengulurkan kepalanya dan mengucapkan salam kepada wanita itu.

Setan datang lagi untuk kedua kalinya, lalu berkata: “Sebaiknya engkau tinggal di sebelah rumahnya agar dia tidak didatangi oleh lelaki lain atau ditakut-takuti oleh jin yang jahat.” Barshish turun dan tinggal di sebelah rumahnya tanpa melihatnya.

Setan datang lagi untuk ketiga kalinya, lalu berkata: “Sesungguhnya dia adalah seorang gadis yang asing lagi kesepian; keluarganya keluar untuk jihad , maka tiada seorang pun yang menghiburnya atau mengajaknya mengobrol.” Barshish pun turun dan menghiburnya serta mengajaknya mengobrol, sedang gadis itu memakai hijab.

Setan datang lagi untuk keempat kalinya dan berkata: “Engkau adalah orang yang ‘alim, cerdas, lagi terpelihara oleh Allah dan setan takut kepadamu, maka mendekatlah kamu kepadanya dan ciumlah dia.” Akhirnya, Barshish terjerumus ke dalam perbuatan keji (zina) dan perempuan itu pun mengandung.

Setelah wanita itu mengandung, setan berkata kepada Barshish: “Aapabila saudara-saudara lelakinya datang dan mereka melihat kemungkinan ini, dia akan menceritakan kepada mereka kejadian yang dialaminya denganmu danorang-orang akan menuduhmu sebagai pelakunya, maka harga dirimu jatuh di mata mereka. Sebaiknya kamu bunuh saja dia, karena hal ini lebih baik bagimu.”

Akhirnya, Barshish menyembelihnya dan menggali kuburan di dalam rumah wanita itu, lalau mengebumikannya.

Tidak lama kemudian, datanglah saudara-saudara lelaki wanita itu dari jihad dan mereka bertanya: “Di manakah saudara perempuan kami?” Barshish menangis dan menyesal. Dia mengeluarkan air mata bauayanya secara pura-pura demi harga dirinya, lalu menjawab: “Dia sakit keras, lalu meninggal. Dia adalah seorang wanita yang zuhud dan ahli ibadah. Aku kebumikan dia sesudah mndo’akannya.”

Mendengar berita itu, mereka menagisi kematian saudara perempuan mereka dan percaya kepada berita barshish. Mereka pun tidur malam itu.

Setan datang kepada saudara tertuanya dan menceritakan kepadanya bahwa sebenarnya Barshish telah berbuat mesum dengannya, lalu membunuhnya.

Setan datang kepada saudara yang kedua dan yang ketiga dalam mimpinya masing-masing. Lalu menceritakan kepada keduanya sebagaimana yang telah ia ceritakan kepada saudara tertua mereka.

Keesokan harinya mereka menceritakan mimpinya masing-masing. Lalu mereka sepakat untuk membalas Barshish atas perbuatannya terhadap saudara perempuan mereka. Mereka berangkat dan membongkar kuburan yang telah ditunjukkan oleh setan kepada mereka. Ternyata mereka menjumpainya dalam keadaan telah hamil dan mati karena terbunuh.

Setan pun datang dan berkata: “Hai Barshish, tiada yang dapat menyelamatkanmu, kecuali jika kamu mau bersujud kepadaku sekali agar aku bisa melindungimu.” Akhirnya, Barshish kafir kepada Allah dan mau sujud kepada setan sekali sujud.

Selanjutnya, mereka membunuhnya dan menyalibnya.

“(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) shaitan ketika dia berkata kepada manusia: “Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam”. (QS. Al-Hasyr: 16)

Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hasyr: 17)

Wahai saudaraku yang muslim, berpegang teguhlah kepada Allah dan berlindunglah kepada-Nya; peliharalah Allah, niscaya Dia akan memelihara Anda, karena sesungguhnya Dia Mahakuat lagi Mahakokoh. Patuhlah kepada Allah dan tawakkallah kepada-Nya. (pm)

BARU 1 KOMENTAR

Komentar ditutup.