Rasulullah pernah mensabdakan, salah satu diantara tiga hal yang membinasakan adalah pelit alias bakhil.
“Tiga perkara yang membinasakan: rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri” (HR. Thabrani)
Syaikh Manna’ Al Qaththan pernah menyaksikan betapa sikap pelit telah membuat seseorang binasa dan mendapatkan siksa kubur yang mengerikan.
Syaikh Manna’ Al Qaththan adalah seorang ulama Arab Saudi yang cukup terkenal. Beliau pernah menjadi Ketua Mahkamah Tinggi di Riyadh dan berpengalaman sebagai dosen di universitas Islam. Beliau juga dikenal sebagai pakar ulumul Qur’an dengan karya monumentalnya, Mabahits fi Ulum al-Qur’an.
Di waktu masih remaja, Syaikh Manna’ Al Qaththan pernah menjadi seorang anak yang ‘nakal’. Gara-gara ‘kenakalan’ itulah beliau mengalami kisah yang luar biasa ini.
Di salah satu kampung, ada seorang kaya raya yang terkenal sangat pelit. Meskipun uangnya sangat banyak dan hartanya melimpah, ia tidak mau peduli dengan orang-orang sekitarnya. Ia tidak mau menyantuni para dhu’afa’, tidak pula mau berbagi kepada tetangganya.
Sampai suatu hari ia jatuh sakit. Para tetangga yang tahu betul betapa pelitnya dia, tak mau menjenguk dan membantunya. Jadilah ia sengsara sendirian. Sakit dirasakan seorang diri, tanpa ada yang mau mengunjungi dan mau peduli. Hanya satu orang yang mau ke sana dan dekat dengannya, yakni Manna’ Al Qaththan muda.
Karena peduli dengannya, Manna’ jadi tahu apa saja yang dilakukan oleh orang kaya itu dan bagaimana sifat bakhil telah membutakan akal pikirannya. Dalam kondisi sakit, si kaya itu menelan satu per satu uang-uangnya yang berbentuk koin. Ia tak mau hartanya itu jatuh ke tangan orang lain. Ia mau membawanya mati. Agaknya, ia juga ingin mempercepat sakaratul maut.
Dan terjadilah hari itu. Ketika ajal menjemputnya, orang-orang heran dengan berat jenazahnya saat hendak dimakamkan. “Orang ini tidak gemuk tapi kok berat sekali ya,” kata orang-orang. Manna’ Al Qaththan yang tahu rahasianya hanya diam.
Seperti orang lain, ia pun pulang setelah ikut memakamkan jenazah orang kaya tersebut. Malamnya ia kembali ke pemakaman. Ia bongkar makam orang kaya itu, lalu ia bedah perutnya. Rupanya ia ingin mengambil koin-koin berharga itu. Namun betapa terkejutnya ia, ketika ia menyentuh koin tersebut, ia merasakan seperti tersengat listrik dengan sengatan yang hebat. Ia gagalkan niat itu dan ia tutup kembali kuburnya.
Beberapa tahun kemudian, setelah bertaubat, Syaikh Manna’ Al Qaththan baru menceritakan kisah itu. “Kadang-kadang,” kata beliau berkisah, “setrumnya masih terasa.”
Na’udzubillah… demikianlah penderitaan orang yang bakhil. Di dunia ia dijauhi manusia, di alam kubur ia mendapat siksa. [Seperti dikisahkan Ust. Nasruddin, Lc]
awal pertama menuju neraka di akhirat yaitu siksa kubur..
saya percaya siksa kubur itu ada krn saya seorang muslimah..tapi saya kepikiran bagaimana manusia bisa menelan uang koin ya???
tapi semoga ini suatu kejadian yang benar2 ada dan terjadi, Allah memberi gambaran dan petunjuk untuk Syaikh manna supaya di sampaikan ke orang-orang untuk menjadi pelajaran amiin
Bagaimana klo pelitnya sama sodara tapi sm orang lain obral harta…padahal tahu banyak sodaranya yg kekurangannn….bagaimana hukumnya…
Bila seseorang mau beramal,hendaknya lebih manduhulukan sanak saudara yg hidupnya kekukarangan
Komentar ditutup.