Beranda Tazkiyah Dzikir Diberikan pada Malam Isra’, Inilah Kalimat Dzikir yang Merupakan Tanaman Surga

Diberikan pada Malam Isra’, Inilah Kalimat Dzikir yang Merupakan Tanaman Surga

0
sumber gambar: plus.google

Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam merupakan bapak dari para Nabi dan Rasul. Dari darah daging beliau, lahirlah Nabi Ismail dan Nabi Ishaq ‘Alaihimas salam. Dari keduanya, terlahirlah para Nabi-nabi dan Utusan-utusan setelahnya hingga Nabi Isa ‘Alaihis salam dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Nabi Ibrahim berjuluk khalilullah, kekasih Allah Ta’ala. Guna meneladaninya, syariat ibadah haji, khitan, qurban, dan lain sebagainya diperintahkan oleh Allah Ta’ala. Allah Ta’ala telah memilihnya sebagai kekasih sebagaimana pilihan-Nya kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk menjadi Nabi terakhir dan imam para Utusan Allah Ta’ala.

Hal ini juga menjadi bukti, bahwa risalah dari Allah Ta’ala tersambung. Sejak Nabi Adam ‘Alaihis salam hingga Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, semuanya mendakwahkan tauhid; mengesakan Allah Ta’ala dan tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatu pun selain-Nya.

Sebagai salah satu kemukjizatan bagi para Nabi dan bukti Mahakuasa-Nya Allah Ta’ala, Dia Ta’ala pernah mempertemukan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan para nabi sebelumnya. Peristiwa ini terjadi di malam Isra’ Mi’raj.

Selain mendapatkan perintah shalat fardhu lima waktu dalam sehari, Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam juga mendapatkan banyak hikmah lain dari peritiwa yang terjadi di Tahun Kesedihan itu. Salah satunya adalah kalimat dzikir yang diberikan dari Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam. Suami Siti Hajar dan Siti Sarah ini menyebut kalimat dzikir ini sebagai pohon-pohon di surga.

لقيت ابراهيم عليه السلام ليلةاسري بى، فقال: يا محمد! اقرىءامتك السلام، واخبرهم ان الجنةطيبةالتربةعذبةالماء، وانهاقيعان، وان غراسها: سبحان الله والحمدلله ولااله الاالله والله اكبر

Laqiituu Ibrahiima ‘alaihi as-salam lailata usriya bii. Faqaala: Ya Muhammad! Aqri-u ummataka as-salam, wa akhbirhum anna al-jannata thayyibatu at-turbati ‘adzbatu al-ma-i, wa annahaa qi-‘aanun, wa anna ghirasahaa: Subhanallahi wa al-hamdulillahi wa laa ilaha illa Allahu wa Allahu akbar.

Abu Dzar al-Ghifari meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dengan derajat Hasan,

“Aku bertemu dengan Nabi Ibrahim ‘Alaihis salam pada malam Isra’. Dia (Nabi Ibrahim) berkata, ‘Ya Muhammad, sampaikan salamku kepada umatmu. Kabarkan kepada mereka bahwa surga itu, tanahnya subur dan airnya tawar. Surga merupakan padang yang datar dan tumbuh-tumbuhannya adalah kalimat Subhanallahi wa al-hamdulillahi wa laa ilaha illallahu wa Allahu akbar (Mahasuci Allah, dan segala puji baginya, dan tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Allah,dan Allah Mahabesar)’.”

Wallahu a’lam bish showwab. [Pirman/BersamaDakwah]