Beranda Tazkiyah Fadhilah Keutamaan Sabar Dalam Menghadapi Musibah

Keutamaan Sabar Dalam Menghadapi Musibah

0
Laut (hdw)

Di dalam dunia ini panah-panah musibah dan tombak-tombak bala’ selalu ada dan datang silih berganti.

Sungguh, kita hidup di tempat yang penuh dengan ujian dan cobaan, kesusahan dan kesedihan.

Seseorang dalam menjalani kehidupan di dunia ini dan fase-fase kehidupan yang dilaluinya, tidak terlepas dari dua keadaan, yaitu:

Pertama, seseorang mendapatkan sesuatu yang diinginkan dan terhindar dari segala yang tidak diinginkan.

Dalam kondisi ini, tugasnya adalah bersyukur dan mengakui bahwa semua itu adalah nikmat dari Allah Ta’ala, mengakui dalam hati, menyatakannya dalam ucapan dan memanfaatkannya dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala.

Inilah yang disebut syukur yang sebenarnya.

Kedua, seseorang mendapatkan sesuatu yang tidak diinginkan, atau kehilangan yang dia cintai, sehingga menyebabkan dirinya berada dalam kegalauan, kesedihan dan rasa cemas.

Dalam kondisi ini, tugasnya adalah bersabar karena Allah Ta’ala.

Janganlah dia marah, gusar dan mengadukan apa yang terjadi pada dirinya kepada makhluk, akan tetapi mengadu kepada Allah Ta’ala.

Barangsiapa yang mendapatkan kesusahan ia bersabar, dan ketika mendapatkan kesenangan ia bersyukur, maka seluruh kehidupannya merupakan suatu kebaikan.

Dengan demikian, ia akan mendapatkan pahala yang banyak dan namanya akan selalu diingat oleh manusia.

Musibah yang menimpa seorang hamba tidak terlepas dari empat hal, yaitu:

Pertama, musibah yang menimpa dirinya.

Kedua, musibah yang menimpa harta bendanya.

Ketiga, musibah yang menimpa jiwanya.

Keempat, musibah yang menimpa keluarganya atau orang yang dicintainya.

Semua manusia mendapatkan hal sama, selain orang mukmin taat akan mendapatkan musibah yang lebih besar dari pada musibah yang dia dapatkan, seperti yang kita ketahui bersama.

Seorang yang tertimpa musibah harus mengetahui, bahwa yang memberikan musibah adalah Allah Ta’ala Yang Maha Bijaksana dan Maha Pengasih.

Allah Ta’ala tidak mengirimkan musibah untuk menghancurkannya, menyiksanya, atau memusnahkannya, akan tetapi mengujinya untuk melihat kesabarannya, keridhaannya dan keteguhan imannya.

Allah menurunkan musibah kepada orang beriman adalah untuk mendengar doa dan keluhannya, melihatnya bersandar di pintu rahmat-Nya, berlindung kepada-Nya, hancur dan merana jiwanya di depan Allah Ta’ala, dengan segala pengaduan kepada-Nya.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]

Berlanjut ke Keutamaan Sabar Dalam Menghadapi Musibah (Bagian 2)