Beranda Suplemen Kalender 1445 Hijriyah dan Jadwal Puasa Sunnah Setahun

Kalender 1445 Hijriyah dan Jadwal Puasa Sunnah Setahun

0
kalender 1445 hijriyah dan jadwal puasa sunnah

Sebentar lagi kita memasuki tahun 1445 hijriyah. Kalender hijriyah merupakan kalender umat Islam yang sangat erat dengan waktu ibadah khususnya puasa. Nah, berikut ini BersamaDakwah persembahkan Kalender 1445 hijriyah dan jadwal puasa sunnah setahun.

Di dalam kalender ini tertandai tanggal-tanggal puasa sunnah. Mulai dari puasa Senin Kamis, puasa ayyamul bidh, puasa tasu’a, puasa asyura, hingga puasa tarwiyah dan puasa arafah. Sebelum memaparkan masing-masing jadwal puasa sunnah, sekilas kita bahas sejarah kalender hijriyah.

Sejarah Kalender Hijriyah

Kalender hijriyah memiliki nilai historis dan filosofis yang penuh semangat. Dari namanya saja tercermin spirit perubahan; hijrah.

Awalnya Arab Tak Memiliki Angka Tahun

Orang-orang Arab sebelum Islam dan pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak memiliki angka tahun. Mereka biasa menamakan tahun dengan peristiwa besar yang terjadi saat itu.

Misalnya ada tahun yang disebut tahun gajah (amul fil) karena pada tahun tersebut terjadi peristiwa pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah yang akan menghancurkan Ka’bah. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabadikan kisahnya dalam Surat Al Fil.

Ada tahun yang disebut sebagai tahun fijar (amul fijar) karena pada tahun itu terjadi perang fijar. Lalu ada tahun yang disebut tahun nubuwah karena pada tahun tersebut Rasulullah menerima wahyu. Ada pula tahun yang disebut amul huzni karena di tahun itu Rasulullah dan para sahabat bersedih setelah kehilangan dua orang yang berperan penting dalam dakwah yakni ummul mukminin Khadijah radhiyallahu ‘anha dan Abu Thalib. Dengan meninggalnya dua pembela dakwah itu, kafir quraisy semakin keras menindas kaum muslimin.

Demikian tahun demi tahun berjalan tanpa angka. Hingga pada tahun ketiga masa pemerintahan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, pejabat pemerintah merasakan adanya masalah. Ketiadaan angka tahun membuat sebagian pejabat pemerintah kesulitan.

Salah satunya adalah Gubernur Basrah Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengadukan kepada Amirul Mukminin Umar bin Khattab, “Wahai Amirul Mukminin, telah datang surat Anda kepada kami tetapi kami kesulitan menindaklanjutinya. Di surat tersebut tertulis bulan Sya’ban, tetapi kami tidak tahu apakah maksudnya adalah Sya’ban tahun ini atau Sya’ban tahun kemarin?”

Penetapan Tahun Pertama Kalender Islam

Mendapati masalah ini, Umar merasa perlu menetapkan angka tahun. Beliau lantas meminta para sahabat mengusulkan penetapan tahun.

Ada yang mengusulkan mengikuti tahun Romawi, tetapi usulan ini tertolak karena tahun Romawi terlalu jauh. Para sahabat kemudian mengusulkan penetapan tahun dengan pertimbangan yang terbagi dalam empat usulan. Pertama, kalender Islam dimulai dari tahun kelahiran Rasulullah. Kedua, kalender Islam dimulai dari tahun nubuwwah. Ketiga, kalender Islam dimulai dari tahun hijrah. Dan keempat, kalender Islam dimulai dari tahun wafatnya Rasulullah.

Usulan pertama dan ketiga tidak diambil. Setidaknya ada dua alasan. Pertama, sebagian sahabat berbeda pendapat mengenai tahun kelahiran dan tahun nubuwah. Kedua, baik kelahiran maupun tahun nubuwah, keduanya adalah semata-mata anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tak ada upaya atau perjuangan manusia (juhud basyari) sama sekali.

Usulan keempat juga tidak diambil. Alasannya, hal itu bisa mengulang kesedihan jika wafatnya Rasulullah dijadikan tahun pertama kalender Islam.

Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu mengusulkan kalender Islam dimulai dari tahun hijrah. Inilah tahun dimulainya peradaban baru Islam. Inilah tahun perubahan umat Islam dari yang semula tertindas di Makkah menjadi kekuatan di Madinah. Dan berbeda dengan kelahiran dan nubuwah Rasulullah yang sama sekali tak ada upaya manusiawi, hijrah merupakan perjuangan besar umat Islam yang dipenuhi dengan banyak sejarah pengorbanan (tadhiyah).

Maka ditetapkanlah tahun hijrah sebagai tahun pertama kalender Islam. Dan karenanya, penanggalan ini disebut sebagai kalender hijriyah.

Jadwal Puasa Sunnah 1445 Hijriyah

Kalender 1445 hijriyah dan jadwal puasa sunnah telah tersaji di bagian atas artikel ini. Untuk file HD dalam format PDF bisa didownload di channel Telegram BersamaDakwah.

Lebih detail tentang jadwal puasa sunnah, berikut ini jadwalnya sepanjang tahun 1445 hijriyah:

1. Puasa Senin Kamis 1445 Hijriyah

Sesuai namanya, puasa Senin Kamis merupakan puasa sunnah setiap hari Senin dan Kamis. Mulai Kamis, 2 Muharram 1445 (20 Juli 2023) hingga Kamis, 27 Dzulhijjah 1445 (4 Juli 2025). Kecuali Senin, 10 Dzulhijjah (haram berpuasa karena Idul Adha) dan Kamis, 13 Dzulhijjah (haram berpuasa karena hari tasyrik) serta selama bulan Ramadhan. Sepanjang tahun 1445 hijriyah, ada 87 hari puasa Senin Kamis.

Di antara keutamaan Puasa Senin Kamis, amal-amal diperlihatkan/dilaporkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka betapa beruntungnya ketika saat itu seorang hamba sedang berpuasa. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diperlihatkan saat aku berpuasa.” (HR. Tirmidzi; shahih lighairihi)

2. Puasa Ayyamul Bidh 1445 Hijriyah

Puasa ayyamul bidh adalah puasa sunnah pada tiga hari tengah bulan. Di mana saat itu bulan sedang putih-putihnya bersinar terang. Yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah.

Sepanjang tahun 1445 hijriyah, puasa ayyamul bidh ada 32 hari. Yakni setelah dikurangi Ramadhan dan 13 Dzulhijjah yang bertepatan dengan hari tasyrik (haram puasa). Jadwal lengkapnya adalah sebagai berikut:

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Muharram 1445

  • Senin, 13 Muharram 1445 (31 Juli 2023)
  • Selasa, 14 Muharram 1445 (1 Agustus 2023)
  • Rabu, 15 Muharram 1445 (2 Agustus 2023)

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Shafar 1445

  • Rabu, 13 Shafar 1445 (30 Agustus 2023)
  • Kamis, 14 Shafar 1445 (31 Agustus 2023)
  • Jum’at, 15 Shafar 1445 (1 September 2023)

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Rabiul Awal 1445

  • Jum’at, 13 Rabiul Awwal 1445 (29 September 2023)
  • Sabtu, 14 Rabiul Awwal 1445 (30 September 2023)
  • Ahad, 15 Rabiul Awwal 1445 (1 Oktober 2023)

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Rabiul Akhir 1445

  • Sabtu, 13 Rabiul Akhir 1445 (28 Oktober 2023)
  • Ahad, 14 Rabiul Akhir 1445 (29 Oktober 2023)
  • Senin, 15 Rabiul Akhir 1445 (30 Oktober 2023)

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Jumadil Ula 1445

  • Senin, 13 Jumadil Ula 1445 (27 November 2023)
  • Selasa, 14 Jumadil Ula 1445 (28 November 2023)
  • Selasa, 15 Jumadil Ula 1445 (29 November 2023)

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Jumadil Tsani 1445

  • Selasa, 13 Jumadil Tsani 1445 (26 Desember 2023)
  • Rabu, 14 Jumadil Tsani 1445 (27 Desember 2023)
  • Kamis, 15 Jumadil Tsani 1445 (28 Desember 2023)

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Rajab 1445

  • Kamis, 13 Rajab 1445 (25 Januari 2024)
  • Jum’at, 14 Rajab 1445 (26 Januari 2024)
  • Sabtu, 15 Rajab 1445 (27 Januari 2024)

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Syaban 1445

  • Jum’at, 13 Sya’ban 1445 (23 Februari 2024)
  • Sabtu, 14 Sya’ban 1445 (24 Februari 2024)
  • Ahad, 15 Sya’ban 1445 (25 Februari 2024)

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Syawal 1445

  • Selasa, 13 Syawwal 1445 (22 April 2024)
  • Rabu, 14 Syawwal 1445 (23 April 2024)
  • Kamis, 15 Syawwal 1445 (24 April 2024)

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Dzulqadah 1445

  • Selasa, 13 Dzulqa’dah 1445 (21 Mei 2024)
  • Rabu, 14 Dzulqa’dah 1445 (22 Mei 2024)
  • Kamis, 15 Dzulqa’dah 1445 (23 Mei 2024)

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Dzulhijjah 1445

  • Jum’at, 14 Dzulhijjah 1445 (21 Juni 2024)
  • Sabtu, 15 Dzulhijjah 1445 (22 Juni 2024)

Di antara keutamaan Puasa Ayyamul Bidh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepada Abu Hurairah agar tidak meninggalkan puasa ini.

أَوْصَانِى خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِثَلاَثٍ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ

“Kekasihku –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga hal padaku: berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan sholat dhuha dua raka’at dan sholat witir sebelum tidur.” (Muttafaq ‘alaih)

3. Puasa Tasu’a 1445 Hijriyah

Puasa tasu’a adalah puasa pada tanggal 9 Muharram. Pada tahun 1445 hijiryah ini, ia jatuh pada hari Kamis bertepatan dengan tanggal 27 Juli 2023.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berazzam mengerjakan puasa ini. Namun sebelum tiba tahun depannya, Rasulullah telah wafat.

حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan orang agar berpuasa padanya, mereka berkata, “Ya Rasulullah, ia adalah suatu hari yang dibesarkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika datang tahun depan, insya Allah kita berpuasa juga pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas berkata, “Maka belum lagi datang tahun berikutnya itu, Rasulullah SAW pun wafat.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)

4. Puasa Asyura 1445 Hijriyah

Puasa asyura adalah puasa hari asyura yakni tanggal 10 Muharram. Pada tahun 1445 hijiryah ini, ia jatuh pada hari Jumat bertepatan dengan tanggal 28 Juli 2023.

Keutamaan puasa asyura sangat besar. Antara lain bisa menghapus dosa setahun sebelumnya.

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Rasulullah ditanya tentang puasa asyura, beliau menjawab, “dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)

Puasa tasu’a dan asyura merupakan bagian dari puasa pada bulan Muharram yang merupakan puasa sunnah paling utama setelah puasa Ramadhan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam. (HR. Muslim)

5. Puasa Syawal 1445 Hijriyah

Puasa Syawal adalah puasa enam hari di bulan Syawal. Yang paling utama, ia dikerjakan di awal yakni tanggal 2 – 7 Syawal. Pada tahun 1445 hijiryah ini, bertepatan dengan hari Kamis-Selasa, tanggal 11 – 16 April 2024.

Keutamaan puasa syawal sungguh luar biasa. Mengikuti puasa Ramadhan dengan puasa syawal senilai dengan puasa setahun penuh.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR. Muslim)

6. Puasa Tarwiyah 1445 Hijriyah

Puasa Tarwiyah adalah puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah. Pada tahun 1445 hijiryah ini, ia bertepatan dengan hari Sabtu, tanggal 15 Juni 2024.

Penjelasan lebih lengkap termasuk tata cara dan niatnya, bisa dibaca di artikel Niat Puasa Tarwiyah.

7. Puasa Arafah 1445 Hijriyah

Puasa Arafah adalah puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada tahun 1445 hijiryah ini, ia bertepatan dengan hari Ahad, tanggal 16 Juni 2024.

Keutamaan puasa Arafah sangat luar biasa. Ia bisa menghapus dosa setahun sebelumny dan setahun setelahnya.

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

Rasulullah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau bersabda: “Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.” (HR. Muslim)

Demikian kalender 1445 hijriyah dan jadwal puasa sunnah selama setahun. Semoga Allah memudahkan kita untuk mengamalkan puasa-puasa sunnah ini. Aamiin. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]