Beranda Dasar Islam Aqidah Rezeki dan Jodoh Telah Tertulis di Lauh Mahfuzh? (Bagian 2)

Rezeki dan Jodoh Telah Tertulis di Lauh Mahfuzh? (Bagian 2)

0
bunga (hdw)

Lanjutan dari Rezeki dan Jodoh Telah Tertulis di Lauh Mahfuzh?

Di samping itu, upaya terbaik untuk mendapatkan rezeki adalah dengan bertakwa kepada Allah Ta’ala. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,

وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا – وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.

Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

Janganlah mengatakan, “Rezeki telah tertulis dan ditentukan, dan saya tidak akan melakukan cara-cara yang bisa saya lakukan untuk mendapatkannya,” karena hal ini termasuk suatu kelemahan.

Adapun sifat pintar dan bijaksana adalah berusaha mendapatkan rezeki, yang dapat memberikan manfaat bagi agama dan urusan dunia seseorang. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ

“Orang yang pintar adalah orang yang menguasai dirinya (sehingga ia berbuat taat), dan beramal untuk kehidupan setelah meninggal dunia (akhirat), dan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya, dan menggantungkan kepada Allah Ta’ala (suatu harapan tanpa berusaha).(HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan lainnya).

Sebagaimana rezeki telah tertulis, dan ditentukan sesuai dengan sebab-sebabnya, maka demikian juga jodoh telah tertulis dan telah ditentukan. Telah ditentukan bahwa setiap orang akan mendapatkan pasangannya masing-masing.

Semua yang ada di bumi dan di langit, tidaklah tersembunyi bagi Allah Ta’ala. Hal seperti yang disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,

إِنَّ اللهَ لَا يَخْفَى عَلَيْهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ

“Bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi dan di langit.” (QS. Ali ‘Imran: 5).

Dalam ayat lain dinyatakan,

رَبَّنَا إِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نُخْفِي وَمَا نُعْلِنُ وَمَا يَخْفَى عَلَى اللهِ مِنْ شَيْءٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami tampakkan; dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.” (QS. Ibrahim: 38).

Semoga tulisan ini bermanfaat. Sebagian tulisan ini dikutip dari kitab Durus Al-‘Am karya Dr. Abdul Malik Al-Qasim.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]