Surat Al-Fatihah Ayat 3 dan Artinya
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Surat Al-Fatihah Ayat 3 Arti Perkata
Maha Pemurah | الرَّحْمٰنِ |
Maha Penyayang | الرَّحِيْمِ |
Baca juga: Surat Al Ikhlas
Tafsir Surat Al-Fatihah Ayat 3
Berikut ini tafsir Surat Al-Fatihah ayat 3 dari Tafsir Al-Muyassar karya Syekh ‘Aidh Al-Qarni. Lalu Tafsir Jalalain karya Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti. Kemudian Tafsir Al-Wajiz karya Syekh Wahbah Az-Zuhaili dan ringkasan Tafsir Ibnu Katsir.
Tafsir Al-Muyassar
Allah mengulang kata ar-rahman dan ar-rahim untuk menegaskan bahwa kasih sayang-Nya selalu mendahului murka-Nya dan kasih sayang-Nya meliputi semua makhluk-Nya.
Tafsir Jalalain
(Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang) yaitu yang mempunyai rahmat. Rahmat ialah menghendaki kebaikan bagi orang yang menerimanya.
Tafsir Al-Wajiz
Dzat yang memiliki keluasan dan keabadian rahmat di dunia dan akhirat.
Baca juga: Surat Al-Lahab
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
Al-Qurtubi mengatakan, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati diri-Nya dengan Ar-Rahman (الرحمن) dan Ar-Rahim (الرحيم) sesudah firman-Nya rabbil ‘alamin (رب العالمين). Hal ini agar makna tarhib (ترهيب) dalam rabbul ‘alamin dibarengi dengan targhib (ترغيب) yang terkandung dalam ar-rahmanir rahim. Sebagaimana makna yang terkandung dalam firman-Nya:
نَبِّئْ عِبَادِي أَنِّي أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ . وَأَنَّ عَذَابِي هُوَ الْعَذَابُ الْأَلِيمُ
Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih. (QS. Al-Hijr: 49-50)
Juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-A’raf: 167)
Lafaz Rabb pada ayat tersebut mengandung makna tarhib, sedangkan ar-rahmanir rahim mengandung makna targhib.
Tarhib akan memupuk khauf dan targhib akan memupuk raja’. Keduanya, khauf dan raja’ harus seimbang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَوْ يَعْلَمُ الْمُؤْمِنُ مَا عِنْدَ اللَّهِ مِنَ الْعُقُوبَةِ مَا طَمِعَ بِجَنَّتِهِ أَحَدٌ وَلَوْ يَعْلَمُ الْكَافِرُ مَا عِنْدَ اللَّهِ مِنَ الرَّحْمَةِ مَا قَنِطَ مِنْ جَنَّتِهِ أَحَدٌ
Seandainya orang mukmin mengetahui apa yang ada di sisi Allah berupa siksaan, niscaya tiada seorang pun yang tamak menginginkan surga-Nya. Dan seandainya orang kafir mengetahui apa yang ada di sisi Allah berupa rahmat, niscaya tiada seorang pun yang berputus asa dari surga-Nya. (HR. Muslim)
< Sebelumnya | Surat | Berikutnya > |
Al-Fatihah ayat 2 | Al-Fatihah | Al-Fatihah ayat 4 |