Al Qur’an menjelaskan, syetan dari kalangan jin bisa melihat manusia sedangkan manusia tidak bisa melihat mereka. Lalu, bagaimana agar jin tidak bisa melihat kita, khususnya ketika kita membuka aurat di rumah? Untungnya Rasulullah telah mengajarkan cara menutup penglihatan jin.
Ayat yang menunjukkan bahwa syetan dari kalangan jin bisa melihat manusia adalah surat Al A’raf ayat 27:
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ
”Sesungguhnya, iblis dan golongannya bisa melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka.” (Qs. Al-A’raf:27)
Ayat ini juga menjadi dalil bahwa manusia tidak bisa melihat jin dalam bentuknya yang asli. Kecuali orang-orang yang dikecualikan seperti Nabi Muhammad dan Nabi Sulaiman.
Nah, cara menutup penglihatan jin agar jin tidak melihat (aurat) kita ketika kita membuka pakaian atau ganti baju, Rasulullah mengajarkannya kepada kita. Beliau bersabda:
ستر ما بين أعين الجن و عورات بني آدم إذا وضع أحدهم ثوبه أن يقول : بسم الله
“Yang bisa menghalangi pandangan mata jin dan aurat anak Adam (manusia) adalah ketika hendak menanggalkan pakaian hendaklah membaca Bismillah” (HR. As Suyuthi, shahih menurut Al Albani)
Dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِى آدَمَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمُ الْخَلاَءَ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللَّهِ
“Penghalang antara pandangan mata jin dan aurat anak Adam (manusia) adalah ketika seseorang hendak masuk ke kamar mandi hendaklah membaca Bismillah” (HR. Tirmidzi, shahih menurut Al Albani).
Demikianlah caranya. Sederhana, tidak perlu ritual khusus. Cukup dengan membaca bismillah, sebuah kalimat singkat yang merupakan inti dari penyerahan diri kita kepada Allah, menyandarkan segala perkara gaib kepada Allah dan meminta perlindungan hanya kepada Allah. Hanya dengan membaca bismillah, saat itu kita akan terlindungi dari pandangan mata jin. Hanya dengan membaca bismillah, inilah cara singkat menutup penglihatan jin sehingga tak mampu lagi melihat kita.
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. Salawat dan salam teruntuk Rasulullah atas segala ajarannya yang mulia. [Muchlisin BK/bersamadakwah]
Kok bisa gitu
Khusu timbul karena sikap tawadhu, tawadhu lahir batin.