Beranda Tazkiyah Fadhilah Yang Berat dengan Perubahan Arah Kiblat

Yang Berat dengan Perubahan Arah Kiblat

item.rakuten.co.jp

Saat ada pemberitahuan bahwa arah kiblat berubah, seketika itu juga orang-orang langsung melaksanakannya, padahal mereka sedang dalam keadaan shalat. Posisi imam, shaf laki-laki dan anak-anak serta para wanita langsung berubah dari utara ke arah selatan.

Imarah bin Aus berkata, “Ketika kami shalat menghadapi Bait al-Maqdis dan dalam keadaan rukuk, ada seseorang berteriak di depan pintu, ‘Arah kiblat diubah ke arah Ka’bah'”

Ibnu Umar ra juga meriwayatkan, “Ketika orang-orang sedang shalat Subuh di Masjid Quba’, tiba-tiba datang seorang sahabat yang berkata, “Selama, Rasulullah SAW menerima wahyu yang memerintahkan kita mengubah arah kiblat ke Ka’bah, maka ubahlah arah kiblat kalian!’

Ketika itu wajah mereka sedang menghadap ke Syam. Detik itu juga, mereka langsung berputar mengarahkan wajah ke Ka’bah.”

Allah SWT berfirman,

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian (umat Islam) umat pertengahan agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kalian. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.” (Al-Baqarah: 143)

Sungguh-sungguh adalah lawan kata dari main-main, meremehkan, lemah dan ciut. Sungguh-sungguh di sini berarti segera menjalankan perintah agama dan dakwah dengan membiasakan diri dan tekun tanpa berkeluh kesah, dengan cara memanfaatkan semua sarana dan prasarana yang dimiliki dan melawan segala bentuk alas an dan rintangan yang menghalangi.

Wujud sungguh-sungguh itu satu diantaranya mengikuti arah kiblat yang telah berubah. Pemindahan kiblat ini teramat berat bagi mereka yang berstatus sebagai pembelot.  Jika saja, pemindahan kiblat hanya sekadar sebagai pemindahan arah shalat, sungguh tidaklah berat. Apa susahnya untuk memutar badan. ….dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. [Paramuda/BersamaDakwah]