Doa hari Jumat, lebih banyak waktu mustajab dibandingkan hari-hari lainnya. Jangan lewatkan empat waktu mustajab ini untuk berdoa di hari Jumat. Insya Allah doa kita dikabulkan-Nya.
Hari Jumat adalah hari yang sangat istimewa. Sayyidul ayyam sekaligus hari raya pekanan bagi umat Islam. Salah satu keistimewaannya adalah adanya waktu-waktu mustajab untuk berdoa, bahkan tidak didapati di hari lainnya.
Kapan saja waktu mustajab doa hari Jumat?
Daftar Isi
1. Sebelum fajar hari Jumat
Dalam kalender hijriyah, awal hari dimulai sejak matahari terbenam. Maka malam Jumat termasuk hari Jumat. Namun Jumat malam tidak termasuk hari Jumat.
Waktu mustajab doa hari Jumat yang pertama adalah sebelum terbit fajar. Yakni sepertiga malam terakhir. Rasulullah mensabdakan terkabulnya doa di waktu ini.
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian berfirman: “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa saja yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberi, siapa saja yang memohon ampunan dari-Ku akan Kuampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Karenanya, jangan lewatkan waktu ini untuk berdoa. Apalagi jika didahului dengan sholat tahajud. Karena waktu ini merupakan waktu paling utama untuk menunaikan sholat tahajud.
2. Antara adzan dan iqomah
Waktu antara adzan dan iqomah juga merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Doa di waktu ini tidak akan ditolak oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
لاَ يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ
Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ahmad; shahih)
Karenanya, sungguh beruntung orang-orang yang datang ke masjid di awal waktu, sehingga ia bisa shalat sunnah dan berdoa antara adzan dan iqomat. Ada pun yang terlambat atau masbuq, ia telah kehilangan waktu yang sangat berharga untuk terkabulnya doa.
Seperti halnya sepertiga malam terakhir alias sebelum fajar, waktu antara adzan dan iqomah ini juga terdapat di hari lainnya, tidak hanya Jumat. Sedangkan yang khusus di hari Jumat dan tidak dimiliki hari lain adalah dua waktu berikutnya.
3. Waktu khatib duduk antara dua khutbah
Ini waktu mustajab doa hari Jumat yang tidak didapati di hari lainnya. Yakni saat khatib Jumat duduk antara dua khutbah. Doa-doa di waktu ini, insya Allah seluruhnya dikabulkan-Nya.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ « فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan tentang hari Jumat. “Di dalamnya terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia bangkit mengerjakan sholat lantas ia meminta sesuatu kepada Allah Ta’ala melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Abdullah bin Umar kemudian menanyakan hadits itu kepada Abu Burdah bin Abu Musa Asy’ari, kapan waktu mustajab doa hari Jumat yang dimaksud Rasulullah dalam hadits tersebut. Abu Burdah menjawab, “Iya betul, aku pernah mendengar dari ayahku, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
هِىَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ
Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan shalat Jum’at.
Baca juga: Sholat Jumat
4. Doa hari Jumat setelah Ashar
Waktu mustajab keempat doa hari Jumat adalah setelah ashar. Waktu mustajab ini juga tidak dimiliki hari lain, khusus hari Jumat saja.
يَوْمُ الْجُمُعَةِ ثِنْتَا عَشْرَةَ . لاَ يُوجَدُ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ
(Waktu siang) di hari Jum’at ada 12 (jam). Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah ‘azza wa jalla sesuatu melainkan Allah ‘azza wa jalla akan mengabulkannya. Carilah waktu tersebut yaitu di waktu-waktu akhir setelah ‘Ashar. (HR. Abu Dawud dan An Nasa’i)
Imam Nawawi rahimahullah ketika menjelaskan hadits waktu paling mustajab doa hari Jumat, beliau menyebutkan bahwa mayoritas sahabat berpendapat waktu itu adalah setelah Ashar.
فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ
Di dalam hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia bangkit mengerjakan sholat lantas ia meminta sesuatu kepada Allah Ta’ala melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta. (HR. Bukhari dan Muslim)
“Ulama salaf dan khalaf berbeda pendapat dalam penentuan waktu ini,” kata Imam Nawawi dalam Al Adzkar. “Saya telah menghimpun semua pendapat mereka dalam kita Syarh Al Muhadzdzab dan saya sertakan pula para ulama yang mengungkapkan pendapat tersebut. Akan tetapi, mayoritas para sahabat berpendapat bahwa waktu tersebut adalah setelah Ashar.”
Lantas muncul pertanyaan berikutnya, bukankah hadits itu menyebutkan mengerjakan sholat lalu berdoa, padahal setelah Ashar dilarang mengerjakan sholat hingga matahari terbenam?
“Maksud dari kalimat sedang mendirikan sholat ialah orang yang menanti sholat berikutnya, karena sesungguhnya dia dianggap berada di dalam sholat,” terang Imam Nawawi.
Demikian empat waktu mustajab doa hari Jumat. Semoga kita bisa memanfaatkannya untuk banyak berdoa, tidak melewatkannya begitu saja. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
Izin Kopi pste min
waktu mustajab ke dua antara azan dan iqomat
padahal pada saat itu kita mendengar khutbah jum’at
Waktu mustajab antara adzan dan iqamah di hari Jumat ada lima waktu. Pada , manfaatkan waktu antara khutbah pertama dan khutbah kedua. Pada sholat lainnya (Maghrib, Isya, Subuh dan Ashar), waktu antara adzan dan iqamah lebih banyak. Manfaatkan pula untuk berdoa. Insya Allah mustajabah.
Komentar ditutup.