Lanjutan dari Kisah Nabi Musa Bersama Khidir
Keesokan harinya Musa Alaihissalam berkata kepada pembantunya,
“Bawalah kemari makanan kita, sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini.”
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Musa Alaihissalam tidak akan merasa letih sebelum dia sampai di tempat yang telah diperintahkan.”
Pembantu Musa berkata,
“Tahukah engkau ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka aku lupa menceritakan tentang ikan itu dan tidak ada yang membuat aku lupa untuk mengingatnya kecuali setan, dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.”
Selanjutnya Musa bertutur, “Itulah tempat yang kita cari.”
Lalu keduanya kembali mengikuti jejak mereka semula.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya,
“Kemudian keduanya menelusuri jejak mereka semula. Hingga ketika mereka tiba di batu karang tadi, Musa tiba-tiba melihat seorang lelaki yang berselimut dengan sebuah pakaian.
Lalu Musa Alaihissalam mengucapkan salam kepadanya.
Khidhir bertanya kepadanya, “Bagaimana ada salam di negerimu?”
Dia (Musa Alaihisalam) berkata, “Aku adalah Musa.”
Khidhir bertanya, “Musa Bani Israil?”
Dia menjawab, “Ya.”
Khidhir berkata, “Sesungguhnya kamu memiliki ilmu dari ilmu-ilmu Allah yang telah diajarkan-Nya kepada kamu yang tidak aku ketahui.
Sebaliknya aku juga memiliki ilmu dari ilmu-ilmu Allah yang telah diajarkan-Nya kepadaku yang tidak kamu ketahui.”
Musa Alaihissalam berkata kepada Khidhir,
“Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?”
Khidhir menjawab,
“Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku.
Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?”
Musa Alaihissalam berkata,
“Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun.”
Khidhir berkata kepadanya,
“Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku menerangkannya kepadamu.”
Musa menjawab, “Baiklah.”
Khidhir dan Musa lalu berangkat dengan berjalan kaki di tepi pantai dan lewatlah sebuah perahu di hadapan mereka berdua.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
Berlanjut ke Kisah Nabi Musa Bersama Khidir (Bagian 3)